Ilustrasi amalan yang dilakukan Nabi Muhammad selama Bulan Syaban/Foto: FreePik
AMALAN yang dilakukan Rasulullah di bulan Syaban. Berikut ini bisa diamalkan oleh umat Muslim.
Syaban merupakan bulan kedelapan yang jatuh di antara bulan Rajab dan bulan Ramadhan. Di momen ini, umat Islam dianjurkan mempersiapkan diri menyambut Ramadhan dengan memperbanyak amalan bulan Syaban.
Bulan Syaban pun memiliki banyak keutamaan. Seperti yang disabdakan oleh Rasulullah menurut hadits riwayat Abu Dawud dan Nasa'i.
"Bulan Syaban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadhan. Bulan Syaban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa." (HR Abu Dawud dan Nasa'i).
Melansir berbagai sumber, Senin (3/2/2025), berikut amalan yang dilakukan Rasulullah di bulan Syaban.
1. Membaca Doa Awal Syaban
Sebelum memasuki bulan Syaban, ada baiknya umat Muslim membaca doa awal Syaban. Doa ini bisa diamalkan saat kita menyaksikan hilal, bulan sabit pertanda bulan baru di langit malam.
Berikut bacaannya:
اللهُ أَكْبَرُ، اَللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيْمَانِ، وَالسَّلاَمَةِ وَالْإِسْلاَمِ، وَالتَّوْفِيْقِ لِمَا تُحِبُّ رَبَّنَا وَتَرْضَى رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللهُ
Arab Latin: Allahu akbar, allahumma ahlilhu 'alainā bil-amni wal-īmāni, was-salāmati wal-islāmi, wat-taufīqi lima tuḥibbu rabbana wa tarḍā rabbunā wa rabbukallah.
Artinya: "Allah Maha Besar. Ya Allah! Tampakkan bulan tanggal satu itu kepada kami dengan membawa keamanan dan keimanan, keselamatan dan Islam serta mendapat taufik untuk menjalankan apa yang Engkau sukai dan ridhai. Tuhan kami dan Tuhanmu (wahai bulan sabit) adalah Allah." (HR Tirmidzi no 5/504 dan ad-Darimi no 1/336)
2. Puasa Sunnah
Menurut buku Catatan Fikih Puasa Sunnah, karya Ahadi, Aisyah Radhiallahu Anha, pernah berkata,
كَانَ رَسُولُ اللهِ ﷺ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ: لا يُفْطِرُ، وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ: لا يَصُومُ، فَمَا رَأَيْتُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ
"Terkadang jika Nabi berpuasa sunnah kami sampai mengatakan, 'Beliau selalu berpuasa.' Dan terkadang saat beliau tidak berpuasa, kami sampai mengatakan, 'Beliau sama sekali tidak melakukan puasa sunnah [di bulan tersebut]. Dan saya tidak pernah melihat Nabi berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, saya juga tidak melihat beliau berpuasa sunnah yang lebih sering melebihi ketika di bulan Syaban." (HR Bukhari no 1969 dan Muslim no 1156)
3. Bersedekah
Bersedekah bisa jadi salah satu amalan yang bisa dilakukan pada bulan Syaban. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah berkata,
كَانَ رَسُولُ اللهِ ﷺ أَجْوَدَ النَّاسِ بِالْخَيْرِ، وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ، وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ، فَرَسُولُ اللهِ ﷺ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
Artinya: "Rasulullah adalah orang yang paling dermawan dalam kebaikan. Beliau menjadi lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan ketika Jibril menemui beliau. Dahulu Jibril menemui beliau pada setiap malam bulan Ramadhan lalu membaca Al-Quran bergantian dengan beliau. Ketika Rasulullah ditemui Jibril itu, beliau lebih dermawan daripada angin yang berhembus." (HR Bukhari no 6 dan Muslim no 2308)