Kenapa hujan identik dengan Imlek? (Foto: Ist/Antara)
Imlek adalah pesta perayaan tahun baru dari etnis Tionghoa. Namun, mungkin beberapa dari Anda masih banyak yang bertanya-tanya mengapa momen Imlek selalu identik dengan hujan.
Ada yang mengartikannya sebagai tanda datangnya rezeki, bahkan mendorong sebagian orang untuk membuka lahan bisnis baru. Namun, tak sedikit juga yang menghubungkannya dengan hal-hal lain.
Perayaan Imlek biasanya jatuh pada bulan Januari-Februari. Berdasarkan berbagai sumber, Imlek sebenarnya adalah wujud rasa syukur orang-orang Tiongkok menyambut datangnya musim semi.
Lantas, kenapa ya Imlek selalu hujan? Apa sebenarnya hubungan antara turunnya hujan dan perayaan Imlek? Simak penjelasannya berikut ini, dirangkum Okezone dari beberapa sumber, Rabu (29/1/2025).
1. Curah hujan tinggi saat Imlek
Untuk menjawab pertanyaan kenapa Imlek selalu hujan, lagi-lagi perlu ditekankan bahwa Imlek atau Tahun Baru Cina biasanya jatuh sekitar bulan Januari-Februari.
Penentuan ini didasarkan pada kalender Cina yang melihat revolusi bulan dan bumi, berbeda dari Hari Raya Idul Fitri yang didasarkan pada kalender Hijriah, sehingga cenderung mengalami kemajuan setiap tahunnya. Dengan kata lain, Hari Raya Imlek biasanya konstan dirayakan pada bulan-bulan tersebut.
Karena selalu jatuh pada bulan Januari-Februari, Imlek pun sangat lekat dengan peristiwa turunnya hujan. Hal ini menyebabkan timbulnya berbagai persepsi mengenai kaitan dari keduanya.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bulan Januari-Februari memang identik dengan hujan deras dan angin kencang. Alhasil, peristiwa Imlek tidak bisa dilepaskan dari fenomena puncak musim hujan.
Tak hanya ahli dari BMKG saja yang menyangkal keterkaitan khusus antara hujan dengan peristiwa Imlek, beberapa tokoh Tionghoa yang turut merayakan hari raya ini juga menyangkal mengenai hal tersebut.
2. Legenda Imlek, hujan, dan bunga Meihua
Topik seputar kenapa Imlek selalu hujan tentu tidak berasal dari kekosongan budaya. Artinya, hal tersebut pasti timbul karena suatu alasan tertentu. Usut punya usut, Imlek memiliki kaitan dengan legenda Dewi Kwan Im yang dipercaya oleh orang-orang Tionghoa. Menurut legenda, Dewi Kwan Im biasanya menanam bunga Meihua menjelang perayaan Imlek.
Kemudian, tak lama setelah itu, hujan turun dan menyirami bunga-bunga tersebut. Sehingga, saat hari raya Imlek tiba, bunga-bunga Meihua sudah terlihat bermekaran seiring dengan masuknya musim semi.
Jadi, sebenarnya hujan tidak turun saat hari-H Imlek, melainkan beberapa hari sebelum hari raya tersebut tiba. Justru saat bertepatan dengan Imlek, cuaca sedikit cerah sehingga memungkinkan untuk seluruh anggota keluarga berkumpul dan merayakan hari yang penuh syukur.
Peristiwa mekarnya bunga Meihua tepat pada Hari Raya Imlek menandakan bahwa suka cita musim semi sudah datang dan harus disambut dengan penuh kegembiraan.