REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah belum ikut campur dalam wacana merger GoTo-Grab yang kembali ramai dibicarakan di tengah penataan regulasi transportasi daring. Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sekaligus CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani menilai proses korporasi itu masih sebatas berjalan di internal perusahaan.
“Ya, itu kan mereka sedang berjalan dulu ya, biarkan dulu itu berjalan lah,” ujar Rosan saat ditanya ihwal keterlibatan Danantara dalam rencana konsolidasi tersebut di sela Kompas100 CEO Forum di ICE BSD, Tangerang, Banten, Rabu (26/11/2025).
Ia juga tidak merinci langkah pemerintah ke depan, tetapi menegaskan belum ada posisi khusus yang diambil. Isu konsolidasi dua pemain besar ini mencuat seiring pemerintah menyiapkan aturan baru terkait keselamatan dan perlindungan pengemudi. Di banyak kota, layanan transportasi daring masih menjadi tumpuan mobilitas publik sekaligus sumber nafkah pekerja harian.
Di sisi korporasi, GoTo berupaya meredam spekulasi pasar lewat keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia. Manajemen menyatakan rapat pemegang saham pada 17 Desember 2025 tidak terkait aksi korporasi apa pun.
GoTo juga menegaskan belum ada keputusan ihwal merger dengan Grab dan perusahaan tetap memprioritaskan kepentingan mitra pengemudi serta pelaku UMKM. Pernyataan ini disampaikan setelah laporan Financial Times menyoroti meningkatnya pembicaraan konsolidasi di kawasan.
Di Singapura, otoritas setempat disebut belum menerima pemberitahuan resmi dari kedua perusahaan. Meski begitu, regulator tetap memantau perkembangan regional karena dampaknya bisa merembet ke ekosistem persaingan.
Di Indonesia, dampak merger diperdebatkan karena berpotensi mengubah harga layanan dan peta persaingan usaha. Sejumlah pihak menilai, penggabungan dua raksasa bisa menekan ruang tawar mitra pengemudi jika tidak diawasi ketat.
“Selama tarif batas atas dan bawah diterapkan, perusahaan tidak bisa menekan pendapatan mitra terlalu jauh,” ujarnya, Selasa (18/11/2025).
Kinerja GoTo yang membaik sejak tahun lalu memberi sinyal perusahaan tengah menata fondasi bisnisnya. Efisiensi operasional dan kenaikan pendapatan membuat ruang manuver GoTo lebih lebar saat industri menghadapi perubahan.
Pemerintah kini berada di persimpangan antara kebutuhan menjaga iklim persaingan dan perlindungan mitra serta konsumen. Jika konsolidasi benar terjadi, publik menunggu sikap negara agar layanan tetap terjangkau, sementara pendapatan pengemudi tidak tergerus.
sumber : Antara
.png)
35 minutes ago
1

















































