Viral Ibu Hamil di Polman Ditandu 15 Km, Warga sampai Buka Puasa di Tengah Hutan

1 day ago 4

POLMAN, iNews.id - Seorang ibu hamil terpaksa ditandu warga sejauh 15 kilometer menuju puskesmas untuk persalinan. Peristiwa mengharukan ini terjadi di Ratte, Kecamatan Tubi Taramanu (Tutar), Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar).

Warga bergotong-royong menandu dan mengarak ibu hamil karena kondisi infrastruktur jalan di daerah terpencil tersebut tidak memadai. Selain itu kondisi ibu hamil tidak memungkinkan melahirkan normal di kampung.

Baca Juga

Heboh! Ibu Hamil di Cianjur Melahirkan Bayi saat Antre BBM di SPBU

Momen ini diabadikan akun Facebook Yaqub Hudanasir yang viral di media sosial. Postingannya mendapat ribuan tanggapan beragam dari warganet.

Dalam video viral tampak ibu hamil dengan wajah sedikit pucat duduk di atas kursi plastik yang dimodifikasi agar nyaman diduduki selama perjalanan menuju Puskesmas Tutar. Lokasi puskesmas dengan kampung setempat berjarak kurang lebih 15 km.

Baca Juga

Apakah Ibu Hamil Aman Suntik Vaksin Influenza? Ini Kata Dokter

“Wrga Ratte, Kecamatan Tutar Polman kembali gotong-royong menandu seorang ibu hamil yang akan melahirkan menuju rumah sakit. Penanda Indonesia belum merdeka seluruhnya. Tabe, semoga pemangku kebijakan diberi kemampuan menyelesaikan ketertinggalan di Desa Ratte, Kecamatan Tutar,” tulis Yaqub dalam keterangan video dikutip Senin (3/3/2025).

Perjalanan menuju puskesmas membutuhkan waktu sekitar 7-8 jam perjalanan karena kondisi medan jalan terjal. Warga bahkan terpaksa menyeberangi sungai dan berbuka puasa saat memasuki hutan belantara.

Baca Juga

Ibu Hamil di Subang Kegirangan Ingin Ditilang Polisi, Alasannya Bikin Geleng-Geleng

“Selamat berbuka puasa saat ini kita dalam perjalan menuju puskesmas sedang membawa dan menandu ibu hamil, yang ingin melahirkan karena tidak memungkinkan melahirkan normal di kampung. Selamat berbuka puasa dan insya Allah mendapat pahala yang melimpah,” ujar Yaqub dalam video.

Bahkan perjalanan itu semakin mengharukan karena bidan yang ikut dalam perjalanan tidak sadarkan diri di tengah perjalanan.