Usai Diminta Mundur oleh Trump, CEO Intel Tan Lip-Bu Akan Kunjungi Gedung Putih pada 11 Agustus 2025

1 month ago 21

CEO Intel Tan Lip-Bu dijadwalkan mengunjungi Gedung Putih pada Senin (11/8/2025) setelah Presiden AS Donald Trump menyerukan pemecatannya minggu lalu.

Dok Laman CNA)

Usai Diminta Mundur oleh Trump, CEO Intel Tan Lip-Bu Akan Kunjungi Gedung Putih pada 11 Agustus 2025 (FOTO:Dok Laman CNA)

IDXChannel - CEO Intel Tan Lip-Bu dijadwalkan mengunjungi Gedung Putih pada Senin (11/8/2025) setelah Presiden AS Donald Trump menyerukan pemecatannya minggu lalu.

Namun, ketika para wartawan mengonfirmasi laporan tersebut Intel dan Gedung Putih tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Dilansir dari laman Channel News Asia Senin (11/8/2025), Tan diperkirakan berbincang panjang lebar dengan Trump sambil menjelaskan latar belakang pribadi dan profesionalnya, demikian menurut laporan tersebut.

Tan berharap dapat memperoleh persetujuan Trump dengan menunjukkan komitmennya kepada AS dan menjamin pentingnya menjaga kemampuan manufaktur Intel sebagai isu keamanan nasional.

Dalam sebuah catatan yang dikirimkan kepada seluruh karyawan Intel Corporation Kamis lalu, ia mengatakan bahwa perusahaan tersebut berkomunikasi dengan pemerintah untuk membahas masalah-masalah yang telah diangkat dan memastikan mereka memiliki fakta-faktanya.

Dia mengambil alih kepemimpinan Intel pada bulan Maret. Sebelumnya pada pekan lalu, Trump menuntut pengunduran diri Tan segera dan menyebutnya sangat berkonflik karena hubungannya dengan perusahaan-perusahaan China melalui beberapa investasi menimbulkan keraguan tentang rencana untuk membalikkan keadaan ikon chip Amerika yang sedang berjuang tersebut.

Ceruk Intel selama ini adalah chip yang digunakan dalam proses komputasi tradisional, yang terus-menerus dikalahkan oleh revolusi AI.

Tan mengatakan ia sependapat dengan komitmen presiden untuk memajukan keamanan nasional dan ekonomi AS.

Intervensi Trump menandai contoh langka seorang presiden AS yang secara terbuka menyerukan pemecatan CEO dan memicu perdebatan di kalangan investor.

Reuters melaporkan secara eksklusif pada bulan April bahwa Tan menginvestasikan setidaknya USD200 juta di ratusan perusahaan manufaktur dan chip canggih China, beberapa di antaranya terkait dengan militer China.

Tan, seorang eksekutif bisnis Tionghoa-Amerika kelahiran Malaysia, mendirikan perusahaan modal ventura Walden International pada tahun 1987. Melalui perusahaan tersebut, ia menjadi investor awal di Semiconductor Manufacturing International Corp, pabrik pengecoran chip terbesar di China.

Tan yang dibesarkan di Singapura, juga merupakan CEO Cadence Design dari tahun 2008 hingga Desember 2021, di mana pembuat perangkat lunak desain chip tersebut menjual produk ke sebuah universitas militer China yang diyakini terlibat dalam simulasi ledakan nuklir.

Bulan lalu, Cadence setuju untuk mengaku bersalah dan membayar lebih dari USD140 juta untuk menyelesaikan tuntutan AS atas penjualan tersebut.

(kunthi fahmar sandy)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |