Shabila Dina
, Jurnalis-Rabu, 19 Maret 2025 |16:37 WIB
John F Kennedy tewas ditembak di Texas pada 22 November 1963. (Foto: Reuters)
JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merilis dokumen terkait pembunuhan Presiden John F. Kennedy (JFK) pada 1963. Langkah ini merupakan realisasinya untuk memenuhi janji kampanye dalam meningkatkan transparansi tentang peristiwa tragis di Texas tersebut.
80.000 Dokumen Diterbitkan di Situs Web Resmi
Dilansir dari Reuters, Arsip Nasional AS mulai menerbitkan lebih dari 80.000 dokumen elektronik terkait pembunuhan Kennedy di situs web mereka pada Selasa malam (18/3/25). Sebelum dirilis, pengacara Departemen Kehakiman menghabiskan waktu berjam-jam untuk meninjau dokumen-dokumen tersebut.
Dokumen-dokumen ini, termasuk memo rahasia dalam format PDF, memberikan gambaran tentang ketegangan yang terjadi saat itu, terutama terkait hubungan AS dengan Uni Soviet setelah Krisis Rudal Kuba tahun 1962 yang hampir memicu perang nuklir.
Isi Dokumen
Banyak dari dokumen tersebut berisi laporan penyelidikan tentang Lee Harvey Oswald, orang yang diduga membunuh Kennedy. Dokumen ini menelusuri keberadaannya di Uni Soviet dan aktivitasnya sebelum kejadian di Dallas pada 22 November 1963. Namun, sejauh ini tidak ditemukan bukti baru yang bertentangan dengan versi resmi peristiwa tersebut.
Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan cabinet Trump, Robert F. Kennedy Jr., yang juga keponakan JFK, percaya bahwa CIA terlibat dalam pembunuhan pamannya. Namun, CIA menolak tuduhan tersebut.
Cucu JFK, Jack Schlossberg, mengungkapkan di media sosial bahwa keluarga Kennedy tidak diberi pemberitahuan sebelumnya tentang rilis dokumen ini. Sementara itu, sejarawan Harvard, Fredrik Logevall, menyatakan bahwa meskipun dokumen baru ini berguna, kemungkinan besar tidak akan mengubah pemahaman yang sudah ada tentang peristiwa tersebut.
Salah satu dokumen rahasia berisi wawancara dengan seorang pegawai CIA bernama Lee Wigren pada 1964. Wawancara ini membahas ketidaksesuaian informasi yang diberikan Departemen Luar Negeri dan CIA kepada Komisi Warren, yang bertugas menyelidiki pembunuhan JFK.