Tika-taka Penyaluran Pupuk Bersubsidi demi Swasembada Pangan (Foto: Dokumentasi Pupuk Indonesia)
JAKARTA - Petani semakin mudah mendapatkan pupuk bersubsidi. Tidak membutuhkan waktu yang lama, proses bertele-tele dan hanya membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP), para petani terdaftar di rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) bisa langsung menebus pupuk bersubsidi melalui aplikasi iPubers di mitra kios.
iPubers (Integrasi Pupuk Bersubsidi) merupakan aplikasi berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang dimiliki petani. iPubers merupakan aplikasi untuk kios, petani tinggal memanfaatkan saja. Dengan aplikasi ini, petani dapat menebus pupuk bersubsidi dengan membawa KTP. Tujuan penggunaan aplikasi iPubers untuk mempermudah proses penebusan pupuk, meningkatkan kehandalan tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi hingga memastikan ketepatan distribusi pupuk.
Aplikasi iPubers dikembangkan oleh Kementerian Pertanian dan PT Pupuk Indonesia (Persero). Digitalisasi sistem penyaluran pupuk bersubsidi semakin mudah, cepat dan tepat sasaran yang dilakukan Pupuk Indonesia layaknya Tiki-taka di permainan sepakbola yang pernah dikembangkan Barcelona dan Timnas Spanyol. Pada masa kejayaannya, taktik Tiki-taka ini mampu membuat Barcelona yang saat itu dilatih pelatih Josep Guardiola menjadi klub terbaik di dunia dengan berbagai gelar. Sementara, taktik yang serupa mampu membuat Timnas Spanyol juara Piala Dunia 2010, Piala Eropa 2008 dan 2012.
Gaya permainan ini memakai strategi jitu dengan umpan-umpan pendek akurat, memindahkan bola melalui berbagai saluran, mempertahankan penguasaan bola, pergerakan yang dinamis, cepat dan atraktif, sehingga mampu membongkar pertahanan lawan dan hasilnya juara. Taktik Tika-taka dalam sepakbola tersebut serupa dengan sistem penyaluran pupuk bersubsidi yang dilakukan Pupuk Indonesia, karena mempunyai tujuan untuk membantu para petani mendapatkan pupuk bersubsidi dengan cara mudah, cepat dan harga yang terjangkau melalui digitalisasi, sehingga mampu mendukung serta mempercepat swasembada pangan yang ditargetkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Pada tahun 2025, penebusan pupuk bersubsidi telah berjalan sejak 1 Januari 2025 dengan alokasi pupuk subsidi mencapai 9,55 juta ton dengan nilai subsidi Rp46,8 triliun. Provinsi penerima alokasi pupuk subsidi terbesar antara lain Jawa Timur 1,88 juta ton atau Rp8,87 triliun, Jawa Tengah 1,38 juta ton atau Rp6,74 triliun, Jawa Barat 1,10 juta ton atau Rp5,33 triliun, Sulawesi Selatan 922 ribu ton atau Rp4.1 triliun, Lampung 812 ribu ton atau Rp4,21 triliun dan Sumatera Utara 517 ribu ton atau Rp2,56 triliun.
Aplikasi iPubers pun telah terkoneksi dengan e-RDKK, sehingga petani dapat langsung menebus pupuk subsidi di mitra kios dengan hanya membawa KTP dan uang untuk menebus pupuk subsidi sesuai alokasinya.
1. Mudahnya Petani Dapat Pupuk Subsidi
Mulai 1 Januari 2025, Pupuk Indonesia telah memastikan iPubers sebagai media penyaluran sehingga penebusan pupuk yang dilakukan petani lebih mudah. Petani terdaftar cukup membawa KTP.
Hal ini diakui Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Yadi Sofyan Noor dalam penyaluran pupuk bersubsidi. Menurutnya, sistem penyaluran pupuk bersubsidi yang dilakukan Pupuk Indonesia sangat tepat dan memudahkan para petani yang terdaftar di e-RDKK.
Hanya membawa KTP, para petani bisa menebus pupuk bersubsidi di mitra kios yang tersebar di wilayah Indonesia. Tercatat, lebih dari 26.000 kios di seluruh Indonesia telah terdigitalisasi melalui iPubers hingga akhir 2024.
"Penebusan pupuk bersubsidi lancar saja," kata Yadi kepada Okezone di Jakarta.
Yadi menambahkan, sejauh ini tidak menemukan kendala saat melakukan penebusan pupuk bersubsidi melalui sistem iPubers yang sudah diterapkan Pupuk Indonesia sejak 2023. Dengan dukungan dari Pupuk Indonesia, dirinya berharap target swasembada pangan dapat tercapai.
Sementara itu, petani bernama Oboy Gozali menceritakan pengalaman tentang mudahnya menebus pupuk bersubsidi. Dengan membawa KTP, dirinya bisa langsung menebus pupuk bersubsidi, sehingga kegiatan penanaman tidak terganggu.
"Saat ini, Alhamdulillah untuk penebusan pupuk bersubsidi sangat mudah dan sangat membahagiakan bagi para petani, karena cukup membawa KTP dan sama uang, begitu selesai langsung bisa membawa pulang pupuknya, tidak ribet lagi," kata Oboy yang merupakan petani di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dari Kelompok Tani Sukaseuri.
Selain proses penebusan yang mudah, Gozali mengakui bahwa harga penebusan pupuk bersubsidi sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yakni harga eceran tertinggi (HET). Dia mengapresiasi pemerintah yang telah memudahkan proses penebusan pupuk bersubsidi.
”Terima kasih kepada pemerintah, Kementerian Pertanian dan juga Pupuk Indonesia, karena penebusan pupuk bersubsidi sekarang menjadi lebih mudah,” katanya.
Pemilik kios Tani Mandiri di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat bernama Warsan menambahkan, semenjak diterapkan aplikasi iPubers, proses penebusan pupuk bersubsidi dan proses pencatatan administrasinya menjadi lebih mudah.
"Selaku pemilik kios, dibandingkan proses penebusan sebelum ada aplikasi iPubers itu selalu ada keluhan dari petani karena terlalu rumit dan banyak formulir yang harus diisi. Semenjak diganti dengan iPubers, Allhamdulillah, proses penyaluran lebih mudah dan aplikasi ini juga memberikan kemudahan bagi kios dari sisi administrasinya," kata Warsan.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya