Taufik Hidayat Jadi Komisaris, PLN EPI Raih Laba Rp2,24 Triliun Sepanjang 2024

12 hours ago 3

Taufik Hidayat Jadi Komisaris, PLN EPI Raih Laba Rp2,24 Triliun Sepanjang 2024

Taufik Hidayat Jadi Komisaris, PLN EPI Raih Laba Rp2,24 Triliun Sepanjang 2024 (Foto: PLN EPI)

JAKARTA - Direksi dan komisaris Subholding PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) dirombak oleh pemegang saham. Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora) Taufik Hidayat menjadi Komisaris PLN EPI. 

Tidak hanya Taufik Hidayat, ada nama Anggawira dan Ridwan Dhani Wirianata yang menjadi Komisaris PLN EPI. Anggawira saat ini menjabat sebagai Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Monitoring dan Evaluasi Infrastruktur Migas Kementerian ESDM juga diangkat menjadi Komisaris PLN EPI.

Sementara, Ridwan Dhani Wirianata menjadi Komisaris Independen PLN EPI yang merupakan eks Sekretaris Pribadi Prabowo Subianto.

Selain itu, posisi Direktur Utama PLN EPI juga diganti yang sebelumnya dijabat Iwan Agung Firstantara, kini posisi Dirut PLN EPI diemban Rakhmad Dewanto yang sebelumnya menjabat Direktur Gas dan BBM PLN EPI.

1. Laporan Pendapatan dan Laba PLN EPI

PLN EPI mencatatkan pendapatan sebesar Rp41,91 triliun sepanjang 2024, meningkat lebih dari dua kali lipat atau tumbuh 107% dibandingkan 2023.

Direktur Utama PLN EPI Rakhmad Dewanto menjelaskan pertumbuhan pendapatan tahun 2024 ditopang oleh peningkatan signifikan penjualan gas serta kontribusi bisnis beyond kWh dari Anak Perusahaan, seperti transportasi dan perdagangan batu bara. Capaian ini juga mencerminkan transformasi bisnis yang semakin matang dan adaptif terhadap tantangan sektor energi.

“Kinerja positif ini merupakan hasil dari konsistensi kami dalam memperkuat fundamental usaha. Selain penjualan gas yang terus tumbuh, kontribusi pendapatan dari bisnis beyond kWh juga semakin signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa PLN EPI tidak lagi hanya bertumpu pada volume pasokan, tapi juga pada nilai tambah dari layanan energi primer," ujar Rakhmad di Jakarta, Rabu 9 Juli 2025.

EBITDA PLN EPI sepanjang 2024 sebesar Rp 3,64 triliun, melonjak hampir tiga kali lipat dibanding capaian tahun 2022 sebesar Rp1,35 triliun. Jika dibandingkan dengan tahun 2023, EBITDA tumbuh sekitar 50% dari Rp 2,42 triliun.

Sementara itu, laba bersih perusahaan berhasil tembus Rp2,24 triliun, tumbuh 54% dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat Rp 1,45 triliun. Kenaikan laba ini terutama didorong oleh realisasi pendapatan usaha yang melebihi target serta efisiensi biaya dalam penyediaan energi primer.

“Kami terus melakukan optimasi biaya secara menyeluruh, terutama di sisi logistik dan suplai energi. Ini menjadi salah satu kunci kami menjaga profitabilitas tanpa mengorbankan keandalan pasokan," katanya.

Kontribusi bisnis beyond kWh PLN EPI juga terus meningkat. Pada 2024, kontribusi dari lini ini mencapai Rp6,11 triliun, tumbuh 20% dibandingkan 2023 sebesar Rp5,08 triliun. Pertumbuhan ini berasal dari meningkatnya volume penjualan batu bara dan jasa transportasi batu bara.

Dengan tren pertumbuhan yang solid di hampir seluruh lini usaha, PLN EPI menegaskan komitmennya untuk terus menjadi tulang punggung transisi energi nasional. “Kami siap mendukung penguatan sistem energi nasional, tidak hanya melalui suplai gas dan batu bara, tapi juga pengembangan biomassa, LNG, hingga integrasi pasokan untuk pembangkit berbasis energi bersih," katanya.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |