Siapa Pemilik Brand Equil? AMDK Premium Mahal, Intip Sejarah dan Proses Produksinya

1 day ago 9

Morgen Susanto memulai bisnis air minum dalam kemasan dengan merek Equil pada 1997 melalui PT Equilindo Asri.

Siapa Pemilik Brand Equil? AMDK Premium Mahal, Intip Sejarah dan Proses Produksinya. (Foto: Istimewa)

Siapa Pemilik Brand Equil? AMDK Premium Mahal, Intip Sejarah dan Proses Produksinya. (Foto: Istimewa)

IDXChannel—Siapa pemilik brand Equil? Jenama air minum dalam kemasan yang dikenal masyarakat sebagai air minum elite berharga mahal ini didirikan dan dimiliki oleh Morgen Susanto

Morgen Susanto memulai bisnis air minum dalam kemasan dengan merek Equil pada 1997 melalui PT Equilindo Asri. Equil dijual sebagai jenama air minum premium, produknya dikemas dalam botol kaca. 

Jika air mineral kemasan pada umumnya dijual di harga murah, tak lebih dari Rp10.000 untuk kemasan 150-600 ml, Equil justru membanderol harga jualnya di kisaran Rp15.000 untuk air mineral biasa. 

Air mineral Equil jarang dijual di toko-toko ritel, apalagi di toko-toko kelontong pinggir jalan. Equil lebih sering disajikan di restoran bintang lima, kafe-kafe premium, atau bar. Equil juga biasanya disajikan dalam jamuan atau acara-acara eksklusif. 

Bahkan tidak semua kafe atau bar menyajikan Equil. Dengan kemasan botol berwarna hijau dan tampak elite, tak mengherankan bila air minum kemasan ini dianggap sebagai air mineral mahal dan premium. 

Melansir Good News from Indonesia (14/4), Morgen Susanto memulai bisnis Equil dengan motivasi menyajikan air mineral kemasan kelas premium. Karena pada saat itu, produsen AMDK lokal dominan memproduksi air mineral kemasan biasa. 

Sementara air minum kemasan premium masih didominasi oleh produk impor. Dari situ Morgen termotivasi untuk memulai bisnis AMDK premium, dia beranggapan potensi sumber daya mata air di Indonesia mestinya dapat dimanfaatkan. 

Sebagai tambahan informasi, pada 1990-an Indonesia sudah memiliki produk air minum dalam kemasan. Aqua adalah jenama AMDK pertama yang muncul, tepatnya pada 1973. Namun saat itu Aqua masih menggunakan kemasan plastik. 

Pembuatan Equil memerlukan standar yang ketat, karena air yang digunakan adalah air mineral alami tanpa treatment atau perlakuan apa pun. Sehingga proses pengemasannya pun langsung dilakukan di lokasi sumber mata air. 

Awal pendirian Equil, Morgen harus berjuang meyakinkan BPOM agar dapat mengantongi izin produksi air mineral alami. Agar air Equil layak dikonsumsi, air diperiksa setiap satu jam sekali, mulai dari sumber hingga dikemas. 

Setelah dikemas, air Equil masih harus dikarantina selama lima hari untuk mendeteksi bakteri. Proses ini juga membedakan Equil dengan jenama lainnya, merek lain umumnya melalui proses penyaringan atau pemurnian lewat distilasi. 

Selain proses yang berbeda, Equil juga diproduksi terbatas. Karena air yang digunakan diambil dari sumber mata air saja. Karena inilah jumlah tenaga kerjanya pun tidak banyak. 

Adapun Produksi Equil berada di Villa D’Equilibrium, pabrik pengemasan di kaki Gunung Salak, Sukabumi, Jawa Barat. Tempat ini dibangun di atas lahan seluas 10 hektare, adapun luasan bangunannya mencapai 1,1 hektare. 

Itulah penjelasan singkat tentang siapa pemilik brand Equil.  


(Nadya Kurnia)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |