.png)
2 hours ago
1
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istilah "Gus" biasanya merujuk pada anak seorang kiai di Pondok Pesantren. Namun, Sekretaris Jenderal Gerakan Nasional Ayo Mondok, Zahrul Azhar As'ad atau yang akrab dipanggil Gus Hans mengungkapkan, sekarang ada tiga jenis Gus yang muncul, yaitu Gus Given (Pemberian), Gus Gawan (bawaan), dan Gus Gawen-Gawen (Gus yang dibuat-buat).
"Kalau Gus Given itu gak perlu pinter itu jadi gus. Itu Gus Given. ini alhamdulillah Gus given semuanya di sini," ujar Gus Hans saat sambutan dalam acara Raker Gernas Ayo Mondok di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta Barat, Rabu (17/9/2025).
Sedangkan Gus Gawan, lanjutnya, santri yang berusaha pintar agar dijadikan menantu oleh kiainya. Setelah menikah dengan putri Kiai, santri itu pun akhirnya dipanggil Gus.
"Nah, jadi biasanya malah gus-gus (Gawan) itu lebih pintar daripada yang given," ucapnya.
Kedua Gus tersebut berbeda halnya dengan "Gus Gawen-Gawen". Jenis ini, menurutnya, orang yang sebenarnya bukan keluarga Kiai tapi ingin mencari panggung.
"Yang ketiga, Gus Gawen-Gawen. Namanya Gus Gawen. Asalnya itu bukan Gus, tapi ingin punggulan, ingin manggung, dipanggil Gus," kata Gus Hans yang merupakan Pengasuh Ponpes Queen Al Azhar Darul Ulum Jombang ini.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, gus-gus yang tergabung dalam Gernas Ayo Mondok ini memiliki tanggung jawab untuk mengajak generasi muda untuk belajar di Pondok Pesantren. Karena, Gus Hans sendiri yang berasal dari pesantren merasakan betul naik turunnya santri yang mondok.
"Alhamdulillah kita disini, alhamdulillah kita punya tanggung jawab yang sama. Kita memang dzuriyahnya yang betul, dan kita merasakan betul bagaimana pondok naik turunnya santri. Makanya, kita berkumpul disini. Kami ingin memaksa kepada Pak Menteri Pangan untuk hadir disini dan juga ngawal kami," jelasnya.
Selain dihadiri Menko Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas), acara ini juga dihadiri Mantan Wapres RI KH Ma'ruf Amin, Pengasuh Pesantren Asshiddiqiyah, dan gus-gus dari berbagai pesantren.
