Santri Diharap Kuasai Sains dan Teknologi

4 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menekankan agar santri di era digital ini dituntut tidak hanya memahami ilmu agama, tetapi juga harus menguasai ilmu pengetahuan (sains), teknologi dan bahasa dunia.

“Santri tidak boleh hanya jadi penonton dalam perubahan zaman. Santri harus hadir sebagai pelaku sejarah baru, pembawa nilai Islam rahmatan lil ‘alamin dalam membangun peradaban dunia yang damai dan berkeadaban," kata Ansar dalam amanatnya sebagai inspektur upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Tingkat Provinsi Kepri di Halaman Gedung Daerah, Tanjungpinang, Rabu.

Ansar juga mengajak santri menjadikan ruang digital sebagai ladang dakwah baru dalam konteks era perkembangan teknologi yang semakin pesat. Santri sekarang tidak hanya menguasai kitab kuning.

Ia pun memberi semangat kepada santri untuk berilmu, berakhlak dan berdaya saing tinggi seiring tuntutan perubahan zaman.

"Rawatlah tradisi pesantren, tetapi juga peluklah inovasi zaman. Bawalah semangat pesantren ke ruang publik dan ke dunia kerja, karena dari tangan para santri inilah masa depan Indonesia akan ditulis,” ucap Ansar.

Tahun ini, peringatan Hari Santri mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia”, sebagai refleksi atas peran besar santri dalam menjaga kemerdekaan sekaligus membangun kemajuan bangsa.

Gubernur Ansar Ahmad mengingatkan makna historis penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri yang merujuk pada lahirnya Resolusi Jihad KH Hasyim Asy’ari tahun 1945.

Dari resolusi jihad tersebut, menjadi pemantik bagi perjuangan rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.

“Resolusi Jihad inilah yang membakar semangat perlawanan anak bangsa. Dari semangat itu kemudian lahir peristiwa heroik 10 November yang kini kita kenang sebagai Hari Pahlawan,” kata  dia.

Lanjut Ansar menyebut kemerdekaan yang kini dinikmati bangsa Indonesia merupakan anugerah besar yang harus disyukuri, hasil dari pengorbanan para syuhada dan perjuangan para ulama serta pahlawan bangsa.

Ia menyoroti tahun 2025 menjadi satu dekade peringatan Hari Santri Nasional sejak pertama kali ditetapkan pemerintah pada 2015.

Selama sepuluh tahun, lanjutnya, peran pesantren dan santri semakin kuat dalam berbagai bidang kehidupan, bukan hanya sebagai lembaga pendidikan keagamaan. Pesantren telah melahirkan banyak tokoh besar, mulai dari pejuang kemerdekaan hingga pemimpin umat dan pejabat publik. Bahkan, banyak santri yang telah berkiprah di level internasional, membawa nama baik Indonesia di kancah dunia.

"Pesantren juga sebagai pusat pembentukan karakter dan moral bangsa," ucap Ansar.

Sementara, Kepala Kanwil Kemenag Kepri Zoztafia mengajak semua pihak menjadikan santri sebagai basis melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu meningkatkan daya saing di masa depan.

Ia pun terus mendorong peningkatan kualitas santri dengan membangun program-program pendidikan kekinian, seperti digitalisasi, kecerdasan buatan atau AI, dan program bahasa mendunia supaya santri bisa menempati dan memanfaatkan peluang ke depan yang terbuka dan tersedia.

"Tetap semangat jadikan santri sebagai kekuatan bangsa," ujarnya.

Usai pelaksanaan upacara, dilakukan penyerahan hadiah bagi para pemenang lomba dalam rangka memeriahkan Hari Santri, serta penyerahan sertifikat izin operasional sejumlah pondok pesantren.

sumber : Antara

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |