Saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) kembali menyentuh batas auto reject atas (ARA) pada perdagangan Jumat (24/1/2025).
Saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) kembali menyentuh batas auto reject atas (ARA) pada perdagangan Jumat (24/1/2025). (Foto: Dok. BEI)
IDXChannel - Saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) kembali menyentuh batas auto reject atas (ARA) pada perdagangan Jumat (24/1/2025). Kenaikan ini membuat nilai kapitalisasi pasar RATU melampaui induknya, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA).
Saham RATU kembali ARA setelah naik 10 persen ke Rp7.150 meskipun masuk papan pemantauan khusus. Kenaikan itu membuat saham emiten migas milik Happy Hapsoro mencatat ARA untuk kedelapan kalinya sejak IPO pada 8 Januari 2025. Investor yang membeli di harga IPO meraih imbal hasil (return) hingga 521 persen.
Nilai kapitalisasi pasar RATU ikut terkerek naik menjadi Rp19,4 triliun. Valuasi itu di atas kapitalisasi pasar RAJA yang kini berada di kisaran Rp16 triliun. Hingga pukul 11:10 WIB, saham RAJA terkoreksi 2,8 persen ke Rp3.830.
Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas, Fath Aliansyah Budiman menilai, pergerakan saham IPO seperti RATU sangat tergantung dari bid-offer dan nilai transaksi harian. Apabila nilai transaksinya masih kecil, maka potensi kembalinya ARA masih terbuka lebar.
"Terlepas dapatnya sedikit banget (saat IPO) kalau punya saham RATU. Misalnya skenario terbaik ARA, apalagi volume dan value-nya kecil, ya sudah nggak masalah, ARA-nya masih berpotensi lanjut lagi," katanya belum lama ini.
Saham RATU mencetak kinerja fenomenal sejak IPO pada 8 Januari 2025. RATU menjadi saham paling dinanti yang tercermin dari sahamnya yang mengalami kelebihan permintaan (oversubscription) hingga 313,5 kali. Sebagian besar investor ritel hanya memperoleh 2-3 lot saham RATU saat penjatahan pooling (pooling allotment).
Tak pelak, harga sahamnya mengalami ARA berjilid-jilid dan menjadi rebutan pelaku pasar di pasar reguler. Kondisi ini membuat Bursa Efek Indonesia (BEI) turun tangan dan menetapkan status unusual market activity (UMA), suspensi sebanyak dua kali, hingga terakhir dimasukkan ke dalam papan FCA.
Kenaikan harga saham RATU ditengarai akibat berbagai sentimen. Selain saham yang dilepas ke publik tidak terlalu banyak, rumor taipan Prajogo Pangestu menjadi investor kakap alias anchor buyer dalam IPO RATU turut mengerek saham RATU.
Namun, jumlah antrean pembelian (bid) saham RATU terus berkurang. Berdasarkan pantauan IDXChannel, bid pada saham RATU saat ini sekitar 200 ribu lot. Hingga siang ini, nilai transaksi saham RATU mencapai Rp5,5 miliar dengan volume 7.630 lot saham.
(Rahmat Fiansyah)