Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini ditutup melemah 34 poin atau sebesar 0,21 persen ke level Rp16.502 per USD.
Rupiah Sore Ini Ditutup Lesu ke Rp16.502 per USD (FOTO:iNews Media Group)
IDXChannel - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini ditutup melemah 34 poin atau sebesar 0,21 persen ke level Rp16.502 per USD. Pelemahan ini terjadi salah satunya adalah karena The Fed menahan suku bunga.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, para pejabat The Fed tadi malam memberikan suara bulat untuk mempertahankan suku bunga acuan dana federal dalam kisaran 4,25 persen hingga 4,5 persen yang telah berlaku sejak Desember.
“Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan para pejabat tidak terburu-buru untuk menyesuaikan suku bunga, dan bahwa ekonomi AS menghadapi ketidakpastian yang meningkat, terutama dalam menghadapi perang dagang yang sengit dengan China dapat menyebabkan inflasi dan pengangguran yang lebih tinggi,” ujar Ibrahim dalam risetnya, Kamis (8/5/2025).
Menurut Powell, kenaikan tarif besar yang telah diumumkan berkelanjutan, kemungkinan akan menghasilkan kenaikan inflasi, perlambatan pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan pengangguran.
Dia melanjutkan, dampak pada inflasi bisa berlangsung singkat, mencerminkan pergeseran satu kali dalam tingkat harga. Namun, ada kemungkinan juga bahwa dampak inflasi justru bisa lebih persisten.
Selain itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent akan bertemu dengan pejabat ekonomi tertinggi China pada 10 Mei di Swiss untuk negosiasi mengenai perang dagang yang mengganggu ekonomi global.
Kedua negara tersebut merupakan dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia dan gangguan dari sengketa perdagangan mereka kemungkinan akan menurunkan pertumbuhan konsumsi minyak mentah.
Presiden AS Donald Trump pada hari Rabu juga menyarankan agar China memulai perundingan perdagangan, seraya menambahkan bahwa ia tidak bersedia memangkas tarif AS yang tinggi sebesar 145 persen atas barang-barang China untuk mengajak Beijing berunding.
Bessent mengatakan perundingan yang akan datang merupakan awal, bukan diskusi 'lanjutan'. Beijing telah menuntut agar AS menurunkan tarif dagangnya sebelum negosiasi dagang yang serius dapat dimulai– tuntutan yang sebagian besar telah ditegur oleh Trump.
Dari sentimen domestik, Bank Indonesia menyampaikan angka cadangan devisa Indonesia pada April 2025 mencapai USD152,5 miliar atau sekitar Rp2.516 triliun. Angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan posisi pada Maret 2025 sebesar USD157,1 miliar.
Turunnya cadangan devisa dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah sebagai respons BI dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang makin tinggi.
Posisi cadangan devisa pada akhir April 2025 setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor, atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor dan mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Berdasarkan analisis tersebut, Ibrahim memprediksi bahwa mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif pada perdagangan selanjutnya dan berpotensi ditutup melemah dalam rentang Rp16.490 - Rp16.550 per USD.
(kunthi fahmar sandy)