Rumah Sakit Kapal PIS Beri Layanan Kesehatan di Wilayah Terluar RI

22 hours ago 2

Sorong -

PT Pertamina International Shipping (PIS) memberikan dukungan terhadap layanan kesehatan di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) melalui Rumah Sakit Kapal Nusa Waluya II. Rumah sakit yang dikelola oleh Yayasan Dokter Peduli (doctorShare) ini memberikan layanan kesehatan gratis untuk masyarakat.

Rumah sakit kapal tersebut tengah beroperasi di Desa Kabare, Distrik Waigeo Utara, Kabupaten Raja Ampat. Distrik tersebut termasuk daerah 3 T di utara Raja Ampat. Distrik ini memiliki 9 desa atau kelurahan dengan jumlah penduduk 1.880 orang.

Layanan rumah sakit kapal juga menjangkau semua distrik di Kabupaten Raja Ampat. Di Raja Ampat terdapat tujuh distrik dengan jumlah penduduk masing-masing daerah 1.110 sampai 1.890 penduduk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penanggung Jawab Rumah Sakit Kapal Nusa Waluya II, Rosa mengatakan setelah 3 minggu beroperasi, jumlah pasien yang telah ditangani rumah sakit mencapai 1.337 orang. Layanan kesehatan yang diberikan ini gratis, mulai dari pemeriksaan, hingga kebutuhan obat-obatan. Bahkan jika harus operasi besar bebas dari biaya.

"Selama 3 minggu pelayanan di sini terhitung sejak 10 Juni sampai dengan 28 Juni kemarin, total beneficiaries sebanyak 1.337, dengan kunjungan poli sebanyak 1.087, kemudian 39 tindakan bedah, 12 kunjungan IGD dan juga 198 peserta promosi kesehatan," ungkapnya di Rumah Sakit Kapal Nusa Waluya II, Desa Kabare, Distrik Waigeo Utara, Kabupaten Raja Ampat, dikutip Rabu, (2/7/2025).

Ia menjelaskan, rumah sakit kapal tersebut memiliki beberapa fasilitas yang tersedia antara lain ruang rawat inap dengan kapasitas 21 bed, ruang nifas, ruang bersalin, ruang operasi. Kemudian poli gigi, poli umum, poli spesialis, apotek, hingga lab radiologi.

"Serta fasilitas yang terbaru adalah fasilitas bank darah. Kemudian untuk jenis layanan yang kami sediakan, mulai dari pelayanan medis dasar sampai dengan spesialis. Untuk spesialis sendiri, utamanya adalah untuk 5 spesialis dasar, mulai dari obgyn, bedah, penyakit dalam, anak, anestesi. Kemudian untuk spesialis lainnya, tergantung kebutuhan di masing-masing lokasi," jelasnya.

Rumah Sakit Kapal Nusa Waluya IIRumah Sakit Kapal Nusa Waluya II Foto: Aulia Damayanti

Layanan tersebut tidak lepas dari dukungan PIS. Manager CSR PT Pertamina International Shipping (PIS) Alih Istik Wahyuni mengatakan dukungan ini telah dilakukan PIS sejak 2023 dan 2024. Tahun ini kerja sama dengan Yayasan Dokter Peduli (doctorShare) dilanjutkan kembali, tepat dengan pengadaan rumah sakit kapal di Desa Kabare, Distrik Waigeo Utara.

"Kami melanjutkan kerja sama ini dari Pertamina, dari Pertamina International Shipping maupun Kilang Pertamina untuk kembali berpartisipasi di kegiatan medisnya Doctor Share di Wagioe Utara. Harapannya tentu bisa sama seperti sebelumnya ya dan kalau tidak salah kalau dari target naik jadi 4.000 warga yang bisa terlayani kesehatannya," kata Alih,

Upaya memperluas layanan kesehatan yang layak ini sejalan dengan tanggungjawab sosial perusahaan untuk memberikan kesejahteraan masyarakat dan kesejahteraan sosial. Ke depan, PIS menargetkan kolaborasi ini bisa terus berjalan demi memperluas layanan kesehatan ke daerah 3T.

"Harapan ke depannya kita bisa berpartisipasi di program-program lain dan bisa menjangkau wilayah-wilayah 3T yang lebih banyak lagi. Untuk wilayah 3T-nya kita fokusnya di daerah Indonesia Timur ya, mungkin ada di wilayah-wilayah Papua ataupun nanti di Maluku," terangnya.

Lebih lanjut, Ketua Yayasan Dokter Peduli (doctorShare) Tutuk Utomo mengatakan Rumah Sakit kapal Nusa Waluya II adalah rumah sakit kapal hasil konversi dari Accommodation Work Barge (AWB) dengan luasan dimensi 25 x 40, jadi sekitar 900 meter persegi. Rumah sakit kapal ini juga memiliki beberapa fasilitas, diantaranya rawat inap sebanyak 21 bed.

"Lalu ada ruang untuk kelahiran normal, ada 2 ruang untuk bedah mayor, ada ruang untuk RR atau untuk recovery, lalu terdapat 9 klinik yang digunakan untuk klinik spesialis maupun dokter umum, ada 1 ruang IGD, 1 ruang radiologi, dan 1 ruang lab yang diintegrasikan dengan bank darah. Jadi bisa melayani operasi-operasi yang membutuhkan fasilitas ataupun support darah," kata dia.

Tutuk mengatakan dari sebanyak 1.337 pasien, rumah sakit juga telah melayani persalinan caesar. Menurutnya, isu utama dari dari persalinan adalah angka kematian ibu yang cukup tinggi di Indonesia.

"Untuk Waigeo ini sendiri selama kurang lebih 20 hari pelayanan itu sudah sekitar 1.300 pasien yang dilayani, dan yang terbaru minggu lalu kami melayani 2 caesar yang sebenarnya ini menjadi salah satu isu utama di Indonesia, karena memang angka kematian ibu di Indonesia cukup tinggi," terangnya.

(acd/acd)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |