RI-Singapura Sepakat Genjot Kerja Sama Ekonomi di 6 Sektor Strategis

7 hours ago 1

Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Wakil Perdana Menteri atau Deputy Prime Minister (DPM) and Minister for Trade and Industry Singapura Gan Kim Yong memimpin pertemuan The 15th Indonesia-Singapore Six Bilateral Economic Working Groups Ministerial Meeting (6WG MM) pada Minggu (15/6) di Singapura.

Pertemuan Working Group di tingkat menteri ini secara bergantian dipimpin Airlangga dan Gan. Adapun pertemuan ini bertujuan untuk mengevaluasi perkembangan kerja sama ekonomi Indonesia dan Singapura pada 6 (enam) area kerja sama (working group): (1) WG Batam, Bintan, Karimun (BBK), (2) WG Investasi, (3) WG Ketenagakerjaan, (4) WG Transportasi, (5) WG Agribisnis dan (6) WG Pariwisata.

Dalam sambutannya, keduanya sepakat Indonesia dan Singapura perlu terus memelihara hubungan ekonomi yang saling melengkapi, berdasarkan kepentingan bersama, kepercayaan, dan kedekatan geografis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Airlangga mengatakan dalam konteks geoekonomi yang semakin kompleks, kemitraan Indonesia-Singapura menjadi semakin penting sehingga perlu terus diperkuat.

"Kerja sama Indonesia dan Singapura sangat berdampak terhadap ekonomi kedua negara dan juga kawasan, serta berpengaruh terhadap ekonomi dunia, sehingga harus terus ditingkatkan dan dijaga relevansinya dengan perkembangan tantangan global," ujar Airlangga dalam keterangan tertulis, Senin (16/6/2025).

Terkait pengembangan kawasan Batam, Bintan, dan Karimun, keduanya mengapresiasi kebijakan untuk mendorong kemudahan Visa dan pengembangan Data Center di kawasan Nongsa Digital Park. Adapun tingginya minat investor yang ditunjukkan melalui besarnya komitmen investasi, perlu diiringi dengan komitmen pemerintah untuk memastikan kemudahan realisasi investasi, baik dari sisi regulasi maupun dukungan infrastruktur.

Dalam rangka mendorong peningkatan investasi, Indonesia dan Singapura sepakat untuk fokus pada penguatan infrastruktur dan layanan industri. Optimalisasi investasi juga akan diarahkan pada pengembangan energi bersih termasuk energi terbarukan, efisiensi penggunaan energi, kendaraan listrik dan pembiayaan hijau.

Kedua menteri juga mengapresiasi peningkatan investasi yang cukup signifikan serta dampak positif perluasan lapangan pekerjaan yang dihasilkan oleh Kendal Industrial Park di KEK Kendal.

Selain itu, pertemuan juga mencatat kemajuan dalam kolaborasi di bidang perdagangan listrik dan Carbon Capture Storage (CCS), yang akan mendukung upaya kedua negara menuju pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Pada sektor ketenagakerjaan, kedua menteri sepakat mendorong penguatan kerja sama peningkatan kapasitas SDM terutama bagi para pemuda. Program Tech-talent dan Tech:X perlu terus dipromosikan secara intensif agar lebih optimal.

Untuk pengembangan sektor agribisnis, pertemuan turut membahas inisiatif untuk mempercepat kolaborasi teknologi pertanian dan menciptakan peluang perdagangan baru bagi Indonesia dan Singapura. Inisiatif ini juga diharapkan dapat berdampak positif bagi industri pangan kedua negara.

Dalam kerja sama transportasi, Airlangga dan Gan menyambut baik peningkatan konektivitas udara dan menegaskan komitmen untuk memperdalam konektivitas bisnis antara Singapura dan Indonesia guna mendorong perdagangan, investasi, dan aliran orang antar kedua negara.

"Pembukaan rute baru penerbangan langsung ke tujuan wisata seperti Labuan Bajo akan memiliki dampak nyata terhadap peningkatan kunjungan wisata dan mendorong perekonomian di wilayah sekitarnya," ungkap Airlangga.

Kedua menteri selanjutnya juga membahas pentingnya peran pariwisata bagi ekonomi kedua negara. Pada tahun 2024, Indonesia merupakan kontributor wisatawan terbesar kedua bagi Singapura dengan pengunjung mencapai 2,5 juta orang.

Di sisi lain, Singapura menjadi pasar sumber wisatawan terbesar ketiga bagi Indonesia dengan 1,4 juta pengunjung. Melalui program twinning destination, cruise dan MICE diharapkan angka kunjungan wisatawan kedua negara akan terus mengalami pertumbuhan.

"Program Cruise akan menguntungkan, dengan rute baru dari Singapura ke daerah wisata dan kota besar di Indonesia seperti Belitung dan berbagai destinasi wisata lainnya," papar Airlangga.

Airlangga dan Gan optimistis kerja sama 6WG akan terus menjadi fokus utama kerja sama ekonomi Indonesia dengan Singapura. Keterlibatan dan partisipasi aktif sektor swasta juga perlu terus didorong dan difasilitasi untuk menjaga kolaborasi yang efektif antara pemerintah - swasta, dan akan mendorong pertumbuhan ekonomi kedua negara.

Senada, guna memperkuat kerja sama ekonomi kedua negara, Gan menegaskan kerja sama 6WG harus berfokus pada penguatan iklim usaha dan regulasi untuk menarik investasi.

"Penting bagi pemerintah kedua negara untuk memfasilitasi kolaborasi antara masyarakat dan pelaku usaha sehingga dapat mengoptimalkan setiap peluang," pungkas Gan.

Sebagai informasi, hasil pertemuan tingkat Menteri tersebut ditandatangani dalam bentuk Joint Report to Leaders, dan selanjutnya akan dilaporkan kepada Pemimpin kedua negara pada saat pelaksanaan Leader's Retreat tanggal 16 Juni 2025 di Singapura.

Turut hadir mendampingi Airlangga pada pertemuan tersebut diantaranya, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Edi Prio Pambudi, Deputi Bidang Koordinasi Industri, Ketenagakerjaan dan Pariwisata Mohammad Rudy Salahuddin.

Hadir pula Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Rizal Edwin Manansang, serta perwakilan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pertanian.

(akd/akd)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |