REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pupuk Kaltim memperluas program penghijauan sebagai strategi pengelolaan lingkungan jangka panjang perusahaan. Perluasan program ditandai dengan penanaman 1.977 pohon yang dilakukan bertahap di sejumlah wilayah operasional.
Aksi penanaman tersebut bertepatan dengan peringatan HUT ke-48 Pupuk Kaltim dan Hari Menanam Pohon Indonesia 2025. Perusahaan menempatkan penghijauan sebagai upaya menyeimbangkan aktivitas industri dengan daya dukung lingkungan.
“Alhamdulillah, kami terus memperluas aksi penanaman pohon sebagai warisan hijau bagi masa depan, dan juga menegaskan komitmen kami dalam penerapan prinsip Environment, Social and Governance (ESG), ” ujar Direktur Pengembangan Pupuk Kaltim, Mohamad Agung dalam siaran pers, Sabtu (13/12/2025).
Perluasan program dimulai dengan penanaman 153 bibit pohon buah pada 6 Desember 2025 di lahan seluas 2.700 meter persegi di area perusahaan. Jenis tanaman yang ditanam antara lain mangga dan alpukat dari berbagai varietas.
Kegiatan tahap awal melibatkan jajaran direksi, komisaris, karyawan, serta anggota Perkumpulan Istri Karyawan Pupuk Indonesia Grup. Penanaman akan dilanjutkan di berbagai area hingga mencapai total 1.977 pohon, yang merepresentasikan tahun berdirinya perusahaan pada 1977.
Dia menjelaskan, program ini merupakan bagian dari Community Forest yang dijalankan Pupuk Kaltim sejak 2022. Hingga kini, perusahaan mencatat telah menanam 939.363 pohon di lahan seluas 451 hektare, termasuk 400.000 mangrove.
Penghijauan dilakukan di Kalimantan Timur, Jawa Barat, dan Papua Barat Daya dengan jenis tanaman mangrove, tanaman buah, serta tanaman lokal. Pupuk Kaltim menargetkan kemampuan penyerapan karbon mencapai 600 ribu ton CO2 per tahun pada 2030 ketika program berjalan penuh.
Untuk menjaga keberlanjutan, pelaksanaan program dilakukan melalui kolaborasi dengan Taman Nasional Kutai, Otorita Ibu Kota Nusantara, Kostrad, kementerian terkait, pemerintah daerah, serta komunitas lokal. Masyarakat dilibatkan dalam penanaman, pemeliharaan, hingga pemanfaatan hasil.
Di internal perusahaan, Pupuk Kaltim mendorong partisipasi karyawan melalui program Employee Volunteering Initiation (Evolution). Program ini memungkinkan karyawan terlibat langsung dalam kegiatan penanaman dan edukasi lingkungan.
“Keberlanjutan hanya dapat dicapai ketika seluruh pihak bergerak bersama. Melalui program penanaman pohon ini, kolaborasi masyarakat, mitra pelaksana dan insan Pupuk Kaltim diharapkan dapat menghasilkan manfaat lingkungan dan sosial yang nyata di setiap wilayah program,” kata Agung.
Selain penghijauan, Pupuk Kaltim menjalankan program dekarbonisasi lain, seperti pengembangan PLTS, pemanfaatan kendaraan listrik, serta efisiensi energi pabrik. Seluruh langkah tersebut diharapkan dapat mendukung target Net Zero Emission pada 2050.
.png)
13 hours ago
3












































