PT Intiland Development Tbk (DILD) terus berupaya memperkuat neraca keuangan dengan menerapkan strategi deleveraging.
PT Intiland Development Tbk (DILD) terus berupaya memperkuat neraca keuangan dengan menerapkan strategi deleveraging. (Foto: Dok. Intiland)
IDXChannel - PT Intiland Development Tbk (DILD) terus berupaya memperkuat neraca keuangan dengan menerapkan strategi deleveraging. Penurunan beban keuangan atau utang tersebut dilakukan tiga tahun terakhir.
Direktur Utama Intiland, Archied Noto Pradono menjelaskan, deleveraging merupakan strategi prioritas yang tengah dijalankan oleh perseroan untuk melakukan efisiensi pembiayaan. Dengan strategi ini, perusahaan terus memperkuat keuangan dan menciptakan ruang pertumbuhan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Upaya tersebut antara lain dilakukan dengan pelunasan, pengurangan atau refinancing beban utang dan bunga serta penjualan aset non-core sehingga bisa lebih efisien. Hingga 30 Juni 2025, total utang Intiland tercatat sebesar Rp4,38 triliun, turun sebesar Rp687 miliar atau 14 persen dibandingkan posisi per 31 Desember 2022 yang mencapai Rp5,06 triliun.
“Turunnya jumlah utang ini mencerminkan keberhasilan upaya kami dalam mengelola kewajiban keuangan secara berkelanjutan dan memperbaiki struktur finansial perusahaan,” kata Archied lewat keterangan resmi, Jumat (8/8/2025).
Seiring dengan penurunan utang, beban bunga juga turun signifikan hingga 16,7 persen dalam tiga tahun terakhir. Pada 2022, beban bunga pinjaman mencapai Rp518,1 miliar dan 2023 turun menjadi Rp489,9 miliar.