Jakarta -
Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sujatmiko menargetkan jumlah petani miskin ekstrem akan hilang sepenuhnya dalam 2 tahun. Target ini sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto saat rakor dengan semua menteri, sebelum lebaran lalu.
Dia menegaskan, Prabowo sudah memberikan arahan dan instruksi jelas tentang percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, yakni melanjutkan program redistribusi lahan dengan mengajari petani untuk menjadi pengusaha.
Menurutnya, petani bisa memanfaatkan lahan tersebut untuk bercocok tanam guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sekaligus menanam dan menghasilkan panen untuk tujuan ekspor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Agar bisa ke arah sana, maka harus ada investasi masuk ke desa dan menggandeng para petani. Nantinya kerja sama ini dengan berbagi saham, dan petani harus menjadi pemegang saham mayoritas. Nilai saham adalah setara dengan nilai lahan seluas 2 hektare," kata Budiman, dalam keterangannya, Kamis (17/4/2025).
Budiman menjelaskan memang salah satu strategi pengentasan kemiskinan yakni dengan mendorong masuknya investasi sekaligus kewirausahaan pada nelayan, petani dan birokrasi.
"Kita bicara kemiskinan dan juga investasi untuk menciptakan lapangan kerja, yang paling penting menurut saya dalam pengentasan kemiskinan di Cilacap adalah mendorong kewirausahaan di kalangan petani, nelayan dan birokrasi," kata Budiman.
Budiman menjelaskan hal ini saat berkunjung ke Desa Kutasari kecamatan Cipari, Cilacap, Rabu (16/4/2025). Budiman menggelar diskusi bertema "Entaskan Kemiskinan, Raih Kesejahteraan Hidup yang Lebih Sejahtera setelah Redistribusi Tanah".
Pihaknya juga telah membentuk tim percepatan pengentasan kemiskinan di Cilacap. Nantinya pihak dari Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan akan mengawal.
"Saya berharap Cilacap akan menjadi kota industri yang kuat di Jawa Tengah dan kita juga bantu juga untuk investasi untuk mengentaskan kemiskinan, jadi kita sepakat untuk dibuat tim, dan kami dari badan taskin akan membersamai, agar investasi investasi bisa menyasar di kantong kemiskinan di Cilacap," ujarnya.
Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rachman, menyatakan optimisme terhadap sinergi yang tengah dibangun dengan Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan.
"Kami berharap, kehadiran Budiman Sudjatmiko dan tim dapat mendatangkan investor, khususnya yang padat modal dan padat karya. Karena hanya dengan menciptakan lapangan kerja yang luas, kemiskinan bisa ditekan secara nyata," ujarnya.
Sementara Wakil Bupati Cilacap, Ammy Amalia Fatma Surya,yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Cilacap, mengungkap tantangan besar yang dihadapi Cilacap saat ini, selain keterbatasan fiskal dan ketimpangan kesejahteraan.
Berdasarkan data di tahun 2024, angka kemiskinan yang cukup tinggi yakni 10,68 persen dari total 2.059.748 jiwa, dan ada sebanyak 21.790 jiwa yang masuk kategori miskin ekstrem.
"Tingkat pengangguran terbuka penurunan, tapi tinggi, di angka 7,83 persen, ini menunjukkan kesempatan masyarakat Cilacap masih rendah jadi masih banyak warga Cilacap bekerja ke luar negeri, yang menyebabkan partisipasi pemilu kemarin rendah," katanya.
Tahun 2025 ini, Cilacap mengalokasikan anggaran pengentasan kemiskinan sebesar Rp 373,9 miliar. Selain itu juga masih ada anggaran CSR dari berbagai perusahaan di Cilacap 13,2 miliar.
Lihat juga Video Apresiasi Prabowo ke Petani: Saudara Adalah Tulang Punggung Bangsa
(ada/kil)