Jakarta -
Harga emas terus mengalami tren kenaikan. Hari ini, (17/4/2025) tercatat harga emas Antam lonjakan hingga Rp 32.000 dan berada di level Rp 1.975.000 per gram. Harga tersebut terus bergerak hingga tembus Rp 2 juta.
Berdasarkan data di Pegadaian, harga emas mencapai Rp 2.037.000 per gram. Lantas, berapa besar emas yang mampu diproduksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah holding pertambangan MIND ID?
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo mengatakan, holding MIND ID saat ini mampu memproduksi sekitar 130 ton emas per tahun. Ia juga mengatakan, emas RI mengalami lonjakan permintaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang kira-kira produksinya kita itu 130 ton per tahun. Tapi marketnya kita, demand-nya kita ini grow dari 70 ton ke 100 ton," kata Dilo saat ditemui wartawan di Menara CIMB Niaga, Kamis (17/4/2025).
Dilo mengatakan, permintaan yang meningkat memicu naiknya harga emas dunia. Naiknya harga emas juga turut dipengaruhi nilai tukar dolar. Pasalnya, kata Dilo, mata uang AS itu digunakan untuk membeli emas.
"Hari ini terjadinya emas demand supply nya berubah, sehingga indeksnya naik. Dolarnya menguat, jadi dua-duanya naik ini eksponensial membuat harga emas lonjakannya eksponensial," ungkapnya.
Saat ini, ungkap Dilo, banyak negara yang mengalihkan cadangan devisanya ke emas sebagaimana yang dilakukan Polandia dan China. Hal ini dilakukan lantaran emas dipercaya lebih resilien terhadap gejolak pasar.
"Karena emas dianggap lebih resilien pada saat (konflik) Ukraina lah, Middle East lah, apalah itu. Dia lebih punya ketahanan terkait sama global issues. Nah, makanya cenderungnya indeks emas (naik) sekarang mungkin Rp 32 ribu," tutupnya.
Untuk diketahui, Reuters pada Kamis (17/4/2025), harga emas spot tercatat menguat 3,1% menjadi US$ 3.327,97 per ons pada akhir perdagangan Rabu (16/4) kemarin. Di mana harga emas acuan dunia ini sempat naik hingga mencapai rekor tertinggi US$ 3.332,89 per ons di awal sesi.
Sementara itu, harga emas berjangka AS ikut naik hingga 3,3% dan ditutup pada US$ 3.324,50 per ons. Kenaikan harga emas ini didorong oleh pelemahan nilai tukar dolar serta meningkatnya ketegangan perdagangan AS-China yang mendorong pasar untuk beralih ke aset safe haven.
"Emas tetap didukung kuat oleh dolar yang secara umum lebih lemah, ketidakpastian seputar pengumuman tarif, dan kekhawatiran tentang resesi global," kata Lukman Otunuga selaku analis riset senior di FXTM, dikutip dari Reuters.
Simak juga video: Bos MIND ID Ungkap Penyebab Setoran ke Negara Turun Tahun Lalu
(kil/kil)