Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengakui beberapa waktu belakangan banyak terjadi langkah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Tanah Air. Meski demikian, ia memprediksi akan ada setidaknya 67 ribu lapangan kerja baru yang tersedia di 2025. Shafira Cendra Arini/detikcom
Luhut berharap, lowongan kerja baru ini dapat menyerap para tenaga kerja yang terkena dampak PHK dalam beberapa waktu terakhir. Berdasarkan laporan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) tercatat total angka PHK per 20 Mei 2025 mencapai 26.455 orang. Shafira Cendra Arini/detikcom
Berdasarkan bahan paparan yang disajikan Luhut, tertulis bahwa 67.780 lapangan pekerjaan baru yang ia maksud dapat terbentuk dari masuknya industri dua merek tekstil global ke Indonesia pada tahun ini. Namun Luhut sendiri tidak merinci perusahaan-perusahaan apa saja itu. Andhika Prasetia/detikcom
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2025, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,28 juta orang. Jumlah pengangguran 7,28 juta orang itu setara dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,76%. Andhika Prasetia/detikcom
Seiring tingginya jumlah pengangguran, gejolak pemutusan hubungan kerja (PHK) juga kian marak. Sementara berdasarkan data Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) per April 2025, dilaporkan persentase pengangguran di Indonesia menempati urutan kedua dalam negara berkembang di Asia. IMF memproyeksi angka pengangguran di Indonesia di 2025 tembus 5%. Rifkianto Nugroho/detikcom
Angka ini membuat Indonesia mendapuk posisi kedua dengan angka pengangguran terbesar di negara berkembang di Asia Pasifik. Terlebih, proyeksi angka ini mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan periode 2024 yang berada di angka 4,9%. ANTARA FOTO/Andri Saputra