Kunjungan Menteri Adityawarman Tandai Mesranya Hubungan Diplomatik Majapahit - Chinaamp;nbsp;

4 hours ago 1

Kerajaan Majapahit konon memiliki hubungan mesra dengan China. Bahkan hubungan mesra ini berpengaruh dari sisi diplomatis kedua wilayah besar di Benua Asia itu. Hubungan keduanya pun tak bisa lepas dari nama Adityawarman, sosok Pejabat Majapahit yang masing asing didengar dibandingkan dengan Raden Wijaya, Hayam Wuruk, atau Gajah Mada. 

Nama Adityawarman konon merupakan salah satu pejabat kementerian di era Jayanagara. Jabatannya sebagai menteri membuatnya kerap menjalin hubungan dengan negara lain di dunia, salah satunya Cina.

Hal ini diperkuat dengan penemuan berbagai prasasti di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sejarah Dinasti Yuan. Sosok Adityawarman sendiri ada yang menyatakan merupakan salah satu penguasa Kerajaan Melayu. Iajuga konon putra dari Dara Jingga dari Tanah Melayu, sebagaimana dikisahkan pada kitab Pararaton, dalam "Pemugaran Persada Sejarah Leluhur Majapahit", dari sejarawan Prof. Slamet Muljana. 

Nama Adityawarman juga konon muncul dalam Prasasti Kuburan Raja di Lima Kaum, Minangkabau, yang menyatakan bahwa Adityawarman penguasa Pulau Mas (Kanakamedinindra) adalah putra Adwaya (Adwayamputra), termasuk wangsa Kulisadhara (Kulisadharawangca). Dari pernyataan itu jelas bahwa ayah Adityawarman bernama Adwaya. 

Menariknya, di Prasasti Amoghapasa, tahun 1286 diketahui bahwa salah seorang pengantar area Amoghapasa dari Singasari ke Suwarnabhumi ialah Mahamantri 1 Hno Dyah Adwayabrahma. Nama ini mirip sekali dengan nama Adwaya pada prasasti Kubur Raja. 

Sejak kecil Adityawarman konon dipelihara di Majapahit, pada prasasti Manjusri bertarikh 1343 Adityawarman mengaku bahwa ia masih ada hubungan kerabat dengan Rajapatni. Atas dasar itu kiranya ayah Adityawarman yang bernama Adwaya itu dapat diidentifikasikan dengan Mahamantri i Hino Dyah Adwayabrahma.

Putri Dara Jingga adalah keturunan raja Suwarnabhumi Tribhuwanaraja Mauliwarmadewa. Jadi Adityawarman adalah cucu Tribhuwana- raja Mauliwarmadewa. Tidaklah mengherankan bahwa Adityawarman mencantumkan nama keluarga raja-raja Melayu Mauliwarmadewa, seperti nyata pada prasasti-prasasti yang dikeluarkannya.

Lain daripada itu Adityawarman dari pihak ibunya adalah saudara sepupu Sri Jayanagara. Tidaklah mengherankan bahwa ia mendapat kedudukan baik dalam pemerintahan ketika Jayanagara menjadi raja di Majapahit. Anehnya bahwa namanya tidak tercantum pada Prasasti Sidateka, bertarikh 1323 yang menyebut berbagai pembesar Kerajaan Majapahit pada zaman pemerintahan Sri Jayanagara. 

Ada kemungkinan ketidakhadiran Adityawarman pada upacara peresmian anugerah tanah swatantra Tuhanyaru disebabkan karena ia dikirim ke negeri Cina. Dalam Sejarah Dinasti Yuan dinyatakan bahwa utusan Jawa bernama Seng-k'ia- lia-yulan berpangkat menteri, datang di istana kaisar pada tahun 1395. 

Nama Sengk'la-lia-yu-lan sendiri dapat diidentifikasikan dengan Sang Adityawarman. Dari pernyataan itu nyata bahwa pada masa pemerintahan Sri Jayanagara, Adityawarman telah memegang jabatan tinggi dalam pemerintahan. Dua kali Adityawarman dikirim ke Istana kaisar, yang pertama berlangsung pada tahun 1325 pada masa pemerintahan Sri Jayanagara, yang kedua berlangsung pada tahun 1332 pada masa pemerintahan Tribhuwanatunggadewi Jayawisnuwardhani.

Dua kali nama Adityawarman disebut pada prasasti yang dikeluarkan oleh Tribhuwanatunggadewi Jayawisnuwardhani, yakni pada prasasti Blitar, tahun 1330 dan pada prasasti OJO LXXXIV (D 38) tanpa tarikh. Pada prasasti Blitar tercatat nama Arya Dowaraja Pu Aditya. Demikian pula pada prasasti OJO LXXXIV. 

Pada prasasti OJO LXXXIV itu dinyatakan dengan jelas bahwa Pu Aditya berpangkat wrěddha mantri atau mantri sepuh. Kedudukan wrěddha mantri pada zaman Majapahit adalah kedudukan yang sangat tinggi; biasa disebut sesudah sang panca ri Wilwatikta yakni; patih, demung, kanuruhan, rangga dan tumenggung.
 

(Khafid Mardiyansyah)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |