Krakatau Steel Perluas Pasar, Siap Ekspor 10 Ribu Ton Baja ke AS

2 months ago 30

Feby Novalius , Jurnalis-Minggu, 13 Juli 2025 |14:32 WIB

Krakatau Steel Perluas Pasar, Siap Ekspor 10 Ribu Ton Baja ke AS

Krakatau Steel menjalin sejumlah kesepakatan kerja sama dan aksi korporasi. (Foto: Okezone.com/KRAS)

JAKARTA – PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) memperkuat posisi sebagai raksasa baja nasional dengan rangkaian kerja sama strategis dan ekspansi pasar internasional. KRAS pun menjalin sejumlah kesepakatan kerja sama dan aksi korporasi, di antaranya penandatanganan nota kesepahaman dengan Delong Steel Group, kemudian penandatanganan bersama Xiamen ITG Group Co., Ltd. (International Trade Group/ITG).

Kemudian dengan PT Dexin Steel Indonesia dalam acara BRICS Innovation Base Industry Project Matchmaking Meeting di Beijing, China. Lalu kerja sama dengan Tatarstan Trade House di Rusia, serta melakukan ekspor 2.400 ton baja ke Polandia.

Direktur Utama Krakatau Steel Akbar Djohan menyampaikan, di pertengahan Juli 2025 nanti Krakatau Steel melalui PT Krakatau Baja Industri dan PT Tata Metal Lestari juga melakukan ekspor sebesar 10.000 ton ke Amerika Serikat. Dengan manajemen Krakatau Steel yang terus berbenah dan konsisten melakukan transformasi maupun restrukturisasi, Krakatau Steel mampu melewati berbagai tantangan, bahkan di tengah upaya tersebut, Krakatau Steel tetap mendapatkan kepercayaan penuh dari para pemangku kepentingan.

"Hal ini terlihat dari meningkatnya harga saham Krakatau Steel, yang tidak hanya menjadi catatan finansial semata, tetapi lebih jauh mencerminkan tumbuhnya trust publik dan investor terhadap Krakatau Steel,” jelasnya, Kamis (13/7/2025).

Lebih lanjut Akbar menyampaikan bahwa setelah seluruh BUMN bergabung bersama Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara Indonesia (BPI Danantara Indonesia), banyak terjadi perubahan signifikan, terutama di antaranya terkait leverage investasi untuk nilai tambah perusahaan ke depan.

“Birokrasi yang lebih cepat diharapkan terjadi setelah Krakatau Steel berada di bawah BPI Danantara Indonesia. Kami juga akan terus berupaya melakukan pengembangan dan perbaikan setelah diterimanya dukungan dana dari BPI Danantara Indonesia,” tambah Akbar.

Akbar menyatakan bahwa industri baja harus bisa melakukan procurement yang efisien. Setelah reaktivasi pabrik Hot Strip Mill 1, Krakatau Steel diharapkan terus secara optimal menghasilkan produk baja berkualitas. Sudah saatnya Krakatau Steel menjadi payung bagi industri baja di Indonesia, proyek-proyek strategis diharapkan dapat secara optimal menyerap produk baja domestik sehingga perekonomian Indonesia kuat, industri nasional meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan baja dalam negeri.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |