KLHK Panggil 8 Perusahaan di Batang Toru, Telusuri Asal Kayu yang Terseret Banjir

3 hours ago 1

Warga mengamati sampah kayu gelondongan pasca banjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Sabtu (29/11/2025). Sampah kayu gelondongan tersebut menumpuk di pemukiman warga dan sungai pasca banjir bandang pada Selasa (25/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Hanif Faisol Nurofiq menyatakan akan memanggil delapan perusahaan yang beroperasi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Toru, Sumatera Utara. Pemanggilan dilakukan untuk memastikan asal gelondongan kayu yang terseret banjir besar di kawasan tersebut.

Hanif mengatakan, kementeriannya telah mengidentifikasi delapan perusahaan di wilayah terdampak, mulai dari perkebunan kelapa sawit hingga perusahaan tambang emas. Identifikasi dilakukan melalui analisis citra satelit pascakejadian banjir.

“Ada delapan yang berdasarkan analisa citra satelit diduga berkontribusi memperparah dampak hujan. Kami sedang mendalami dan saya sudah meminta Deputi Gakkum melakukan langkah-langkah cepat dan terukur,” ujarnya usai menghadiri Anugerah Proklim Tahun 2025 di Jakarta, Senin (1/12/2025).

Menurut Hanif, citra satelit memungkinkan pemerintah memproyeksikan kondisi lapangan ketika hujan deras mengguyur kawasan Batang Toru. Karena itu, seluruh perusahaan terkait akan dipanggil awal pekan depan.

“Senin akan segera dipanggil semua unit yang berdasarkan kajian citra satelit terlihat jelas aktivitasnya. Dengan citra satelit resolusi tinggi, kita bisa memastikan bagaimana kondisi situs perusahaan sebelum banjir,” katanya.

Hanif menyebut pemanggilan tersebut diperlukan untuk memastikan asal-usul kayu-kayu besar yang terbawa arus dan menyebabkan kerusakan parah di wilayah terdampak.

“Supaya bisa dibuktikan, kayu itu dari mana asalnya,” ujarnya.

sumber : ANTARA

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |