Kaleidoskop 2024: Naik Turun Prestasi Bulu Tangkis Indonesia, Ukir Rekor di All England hingga Gagal Emas di Olimpiade!

1 month ago 33

 Naik Turun Prestasi Bulu Tangkis Indonesia, Ukir Rekor di All England hingga Gagal Emas di Olimpiade!

Prestasi para pebulutangkis Indonesia di sepanjang 2024. (Foto: PBSI)

NAIK turun prestasi bulu tangkis Indonesia akan diulas dalam Kaleidoskop 2024. Prestasi yang naik turun ini terlihat dalam sejumlah event besar. Di antaranya, ada kesuksesan besar di All England hingga kegagalan di Olimpiade Paris 2024.

Ya, dunia bulu tangkis Indonesia jadi sorotan besar pada tahun ini. Hal tersebut tak terlepas dari performa yang masih inkonsisten yang ditunjukkan para pebulu tangkis Tanah Air.

 NOC Indonesia/Naif Muhammad) (Gregoria Mariska Tunjung raih medali perunggu di Olimpiade Paris 2024. Foto: NOC Indonesia/Naif Muhammad)

Bahkan, dari 4 ajang BWF World Tour 2024 berlevel Super 1000, para pebulu tangkis Indonesia hanya bisa merebut gelar juara di 1 ajang saja. Sementara di 3 turnamen lainnya, para wakil Merah Putih harus nihil gelar.

Yang lebih paling ramai disorot adalah kiprah pebulu tangkis Tanah Air di Olimpiade Paris 2024. Sebab, tak ada medali emas yang bisa diboyong para pemain di sana. Padahal, bulu tangkis Indonesia jadi andalan.

Dunia bulu tangkis Indonesia tahun ini pun turut diwarnai beragam kejadian. Ada bongkar pasangan sejumlah pemain hingga pensiunnya sederet legenda Tanah Air.

Berikut akan Okezone ulas naik turun prestasi bulu tangkis Indonesia:

Sederet Gelar Juara Diraih Para Wakil di BWF World Tour 2024

Meski masih tampil kurang konsisten, para pebulu tangkis Indonesia bisa tetap meraih gelar juara di sejumlah ajang BWF World Tour 2024. Bahkan, beberapa gelar diraih oleh wakil tak terduga hingga pasangan baru yang menandakan kebangkitan sejumlah sektor pada tahun ini.

Kiprah wakil Indonesia di BWF World Tour 2024 dibuka dengan kurang baik. Pada 2 turnamen awal tahun ini, para pebulu tangkis Indonesia gagal merebut gelar juara.

Ya, Indonesia nihil gelar juara di 2 turnamen bergengsi awal 2024. Kedua turnamen yang digelar di awal Januari 2024 itu adalah Malaysia Open Super 1000 dan India Open 2024 Super 750.

Leo/Daniel juara Indonesia Masters 2024. Foto: Bagas Abdiel/Okezone Leo/Daniel juara Indonesia Masters 2024. Foto: Bagas Abdiel/Okezone

Baru pada ajang ketiga tahun ini, yakni Indonesia Masters 2024, gelar juara diraih. Ialah Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin yang memecah kebuntuan bulu tangkis Indonesia. Mereka juara usai mengalahkan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark) di final dengan skor 21-12, 20-22, dan 21-11.

Sayangnya, setelah itu, Indonesia kembali paceklik gelar. Di sepanjang Februari 2024, tak ada wakil yang bisa merebut gelar juara.

Baru pada Maret, kembali ada gelar juara yang diraih. Bahkan, pada bulan tersebut, para wakil Indonesia benar-benar bersinar.

Prestasi itu diawali dengan kesuksesan besar wakil Indonesia di turnamen berlevel Super 1000, yakni All England 2024. Tak tanggung-tanggung, ada 2 gelar juara yang diraih lewat aksi Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Jonatan Christie.

Setelah itu, kejutan datang dari ganda putri muda Indonesia. Meilysa Trias Puspitasari/Rachel Allessya Rose sukses menyabet gelar juara di Orleans Master Super 300. Saat itu, ada 3 wakil Tanah Air ke final, tapi Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari harus puas jadi runner-up.

Sepekan kemudian, ganda putri lainnya juga berjaya. Ialah Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto yang sukses menyabet gelar juara Swiss Open Super 300.

Masih di bulan Maret, Sabar/Reza dan Rinov/Pitha akhirnya menebus kegagalannya di Orleans Masters 2024. Kedua pasangan itu naik podium tertinggi di Spain Masters 2024.

Prestasi Indonesia sayangnya gagal berlanjut ke April 2024. Skuad Garuda harus nihil gelar lagi, meskipun sejumlah nama lolos final, seperti Fajar/Rian yang menembus partai final di Singapura Open 2024 hingga Rinov/Pitha di Malaysia Masters 2024.

Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi juara. Foto: PBSI Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi juara. Foto: PBSI

Pada Juni 2024, ganda putri lain Indonesia bikin prestasi fantastis. Ada Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi yang sukses juara di Australia Open 2024 Super 500. Ada 2 wakil lain di final, yakni Ester Nurumi Tri Wardoyo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, tetapi gagal juara.

Masih pada Juni, Jesita Putri Miantoro/Febi Setianingrum sukses menyabet gelar juara di Kaohsiung Masters 2024. Pencapaian ini menegaskan kebangkitan ganda putri Indonesia.

---

Setelah Olimpiade, prestasi Indonesia dibuka dengan gelar juara dari pasangan baru di ganda putra, yakni Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana. Mereka juara di Korea Open 2024 pada Agustus. Lalu, beralih ke September, Febriana/Amalia kembali juara. Kali ini, mereka mengukir prestasi itu di Taipei Open 2024.

Berlanjut ke November, tunggal putri Indonesia juga bangkit. Putri Kusuma Wardani yang lama terpuruk, akhirnya juara Korea Masters 2024. Lalu, ada Fajar/Rian yang juga akhirnya melepas puasa juara di Japan Masters 2024.

 PBSI Putri KW juara Korea Masters 2024. Foto: PBSI

Sayangnya, Indonesia harus menutup 2024 dengan prestasi yang kurang baik. Tak ada 1 pun gelar juara yang bisa diraih, termasuk di ajang BWF World Tour Finals 2024, meski ada 3 wakil yang lolos ke semifinal, yakni Fajar/Rian, Jonatan Christie, dan Sabar/Reza.

Ukir Sejarah All Indonesian Final di Tunggal Putra All England 2024

Di tengah prestasi yang naik turun, ada sejumlah rekor fantastis yang diukir para wakil Tanah Air di BWF World Tour tahun ini. Salah satunya diukir pada ajang All England 2024.

Selain menyabet status juara umum karena bisa menyabet 2 gelar juara, all Indonesia final juga bisa tercipta di sektor tunggal putra. Ya, ada 2 wakil yang berhasil lolos ke final kala itu, yakni Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting.

 PBSI Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie di All England 2024. Foto: PBSI

Kiprah manis ini tercipta usai 30 tahun lamanya menanti. Ya, terakhir kali all Indonesian final tercipta di sektor tunggal putra pada ajang All England terjadi pada 1994. Kla itu, Hariyanto Arbi berhadapan dengan Ardy Bernadus Winata.

Di final, Jonatan Christie pun memastikan diri jadi juara. Dia merebut gelar usai menang 2 gim langsung dengan skor 21-15 dan 21-14. Kesuksesan ini tentunya tak terlepas dari tangan dingin sang pelatih, Irwansyah.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |