Hizbullah Lebanon: Kami Siap Perang Darat Lawan Israel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Seorang anggota blok parlemen "Loyalitas terhadap Perlawanan" (Hizbullah), Hasan Ezzeddine, menyatakan bahwa gerakan perlawanan telah sepenuhnya pulih dan siap menghadapi segala kemungkinan invasi darat oleh rezim Israel kapan pun. Pernyataan ini disampaikan politisi Lebanon yang terafiliasi Hizbullah, sebagai bentuk keyakinan atas kesiapan dan kekuatan kelompoknya.

Ezzeddine menegaskan dengan tegas bahwa pihak perlawanan tidaklah hancur dan mustahil untuk dikalahkan. Ia menekankan bahwa mereka tetap berdiri teguh, berpegang pada tujuan mulia, yaitu membela tanah air, martabat, dan kehormatan Lebanon, sebagaimana diberitakan Kantor Berita Irna pada Selasa (21/10/2025).

Sebelumnya, Operasi militer intensif Israel di Lebanon pada tahun 2024, yang mencakup serangan udara dan invasi darat, menyebabkan kehancuran signifikan terhadap Hizbullah dan infrastrukturnya. Serangan-serangan ini secara efektif menghancurkan sebagian besar jaringan komando dan kendali Hizbullah, termasuk membunuh pemimpin utamanya seperti Hassan Nasrallah dan komandan elit Pasukan Radwan.

Kerusakan parah terjadi pada benteng pertahanan mereka di Beirut selatan dan desa-desa di perbatasan, dengan gudang senjata, fasilitas produksi, serta terowongan yang menjadi target utama. Selain itu, serangan terhadap jaringan komunikasi Hizbullah, melalui insiden ledakan pager dan radio, melumpuhkan kemampuan operasional kelompok ini secara tak terduga.

Kehancuran tersebut tidak hanya melemahkan kemampuan militer Hizbullah secara drastis, tetapi juga secara politik, sehingga menyebabkan mereka sulit untuk mengintervensi konflik regional lainnya. 

Paling Disegani

Hizbullah dikenal sebagai kelompok tentara non-negara yang paling disegani di Lebanon. Kekuatannya dibangun di atas fondasi doktrin perang asimetris. Mereka memanfaatkan kelemahan tentara konvensional seperti Israel yang banyak mengandalkan teknologi.

Dengan motivasi ideologi yang kuat dan dukungan logistik dari sekutu seperti Iran, Hizbullah telah mengembangkan kemampuan militer yang kompleks dan multidimensi, membuatnya menjadi lawan yang sangat tangguh.