penerapan K3 juga menjadi bagian dari kesadaran dan tanggung jawab karyawan serta strategi jangka panjang GGRP untuk meningkatkan daya saing industri.
Fokus Dongkrak Produktivitas, Begini Strategi Gunung Raja Paksi (GGRP) (foto: MNC media)
IDXChannel - Produsen baja nasional, PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) terus berupaya mendongkrak produktivitas, seiring dengan potensi pasar yang diyakini masih demikian menjanjikan.
Upaya tersebut setidaknya dijalankan dengan dua pendekatan, yaitu memaksimalkan kapasitas produksi sekaligus juga penguatan terhadap kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki.
Langkah penguatan, di antaranya, dilakukan dengan menjunjung tinggi keselamatan dan kesehatan kerja (K3), melalui serangkaian kegiatan, yang digelar seiring dengan peringatan Bulan K3 Nasional, yaitu pada 12 Januari hingga 12 Februari 2025 lalu.
"(Kegiatan) Ini merupakan wujud konkret atas komitmen kami dalam menerapkan standar keselamatan dan kesehatan kerja di industri baja nasional," ujar Presiden Direktur GGRP, Fedaus, dalam keterangan resminya, Rabu (12/2/2025).
Melalui komitmen tersebut, menurut Fedaus, pihaknya berupaya menciptakan lingkungan kerja yang tidak hanya aman dan sehat bagi karyawan, namun sekaligus berkontribusi positif bagi industri dan masyarakat secara keseluruhan.
Sebagai bagian dari sektor industri dengan tingkat risiko tinggi, Fedaus menjelaskan, pihaknya konsisten dalam menempatkan aspek keselamatan dan kesehatan kerja sebagai prioritas utama dalam setiap aktivitas Perseroan.
Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), yaitu bahwa K3 merupakan segala upaya untuk menjamin dan melindungi tenaga kerja dari risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
"Dengan semakin meningkatnya kesadaran terhadap pentingnya penerapan K3, kami terus melakukan berbagai langkah preventif dan proaktif, demi menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif bagi seluruh karyawan," ujar Fedaus.
Karena itulah, dikatakan Fedaus, penerapan K3 bukan hanya sekadar kewajiban regulasi. Lebih dari itu, penerapan K3 juga menjadi bagian dari kesadaran dan tanggung jawab karyawan serta strategi jangka panjang GGRP untuk meningkatkan daya saing industri baja nasional.
Fedaus pun mengeklaim bahwa pihaknya sangat menyadari bahwa keselamatan dan kesehatan kerja adalah fondasi utama dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan berkelanjutan.
"Kami percaya bahwa budaya K3 yang kuat akan berdampak positif. Tidak hanya bagi karyawan, tapi juga pertumbuhan bisnis Perseroan. Karena itu, kami terus berkomitmen mengembangkan program-program K3 yang inovatif dan memberi manfaat nyata bagi seluruh tenaga kerja kami," ujar Fedaus.
Tidak hanya itu, sejalan dengan upaya meningkatkan efektivitas K3, lanjut Fedaus, GGRP juga menjalankan program 5R, yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin, sejak 2023 lalu. Program tersebut, menjadi salah satu strategi utama GGRP dalam memperbaiki kondisi tempat kerja dan membangun budaya keselamatan yang kuat.
"Hasilnya, selama 2024, total Recordable Injuries turun lebih dari 70 persen dibanding tahun sebelumnya. Selain itu, perbandingan data antara Januari 2025 dengan Januari 2024 juga menunjukkan, penurunan angka kecelakaan kerja lebih dari 20 persen," ujar Fedaus.
Sementara, terkait perayaan Bulan K3 Nasional, GGRP disebut Fedaus telah menggelar berbagai kegiatan dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan keterampilan karyawan dalam menerapkan standar keselamatan kerja di lingkungan operasional. Salah satunya, Fire Simulation Drill yang dirancang untuk menguji kesiapan dan respons karyawan dalam menghadapi situasi darurat kebakaran.
Simulasi tersebut menjadi bagian dari langkah mitigasi risiko yang dilakukan berkala untuk memastikan seluruh karyawan memahami prosedur evakuasi dan penanganan bahaya dengan baik.
Selain itu, GGRP juga menggelar program Medical Check-Up bagi seluruh karyawan, dengan tujuan untuk memantau kondisi kesehatan serta memberikan rekomendasi tindak lanjut jika ditemukan indikasi masalah kesehatan. Pemeriksaan kesehatan rutin ini menjadi bagian dari kebijakan perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif.
Tak hanya itu, GGRP juga mengadakan Safety Talk yang menghadirkan Pengawas Ketenagakerjaan Madya Dinas Tenaga Kerja Wilayah II Provinsi Jawa Barat, Natrom, sebagai pembicara utama.
Pada sesi ini, para karyawan diberikan wawasan mengenai pentingnya penerapan K3 di lingkungan kerja dan berbagai kebijakan terbaru pemerintah dalam mendukung sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang lebih efektif.
Menurut Natrom, pihaknya mengapresiasi komitmen GGRP dalam menerapkan sistem keselamatan dan kesehatan kerja yang semakin baik setiap tahun. Natrom menjelaskan, upaya tersebut tidak hanya melindungi tenaga kerja, tapi juga meningkatkan produktivitas dan daya saing perusahaan.
"Kami berharap inisiatif ini dapat terus ditingkatkan dan menjadi budaya kerja berkelanjutan. Tidak hanya saat momentum Bulan K3 Nasional, tetapi sepanjang tahun," ujar Natrom.
(taufan sukma)