Biar Enggak Makin Parah, Begini Cara Atasi Cedera Otot Menurut Fisioterapis

4 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cedera otot bisa terjadi kapan saja, terutama saat melakukan aktivitas fisik seperti jogging, lari, atau mendaki gunung. Meski sering dianggap sepele, cedera ini bisa berdampak panjang jika tidak ditangani dengan benar.

Physiotherapist Bagas Anjasmara mengungkapkan salah satu langkah pertolongan pertama yang efektif dan mudah diterapkan adalah metode R.I.C.E (akronim dari Rest, Ice, Compression, Elevation). Maksudnya, segera istirahatkan area yang cedera, kompres dengan es untuk mengurangi pembengkakan, gunakan perban elastis untuk memberikan tekanan, dan angkat bagian tubuh yang cedera seperti kaki atau tangan untuk mempercepat aliran darah.

"Teknik ini adalah langkah pertama dan utama yang harus diterapkan saat terjadi cedera otot," kata Bagas dalam keterangan tertulis dikutip pada Rabu (15/10/2025).

Namun, Bagas menekankan pertolongan pertama saja tidak cukup. Penanganan lanjutan seperti fisioterapi berperan besar dalam mempercepat pemulihan, mencegah komplikasi, dan menurunkan risiko cedera berulang. Dalam prosesnya, fisioterapi tidak hanya fokus mengurangi nyeri dan bengkak, tapi juga membantu mengembalikan fungsi otot secara menyeluruh.

"Fisioterapi membantu mengembalikan gerakan dan kekuatan otot, dan yang paling penting, mencegah cedera terulang lagi," kata Bagas yang juga berprofesi sebagai dosen prodi fisioterapi di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Tahap awal fisioterapi biasanya dimulai dengan mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Setelah itu, latihan penguatan otot dan keseimbangan menjadi bagian penting agar tubuh benar-benar siap kembali beraktivitas. Menurut Bagas, banyak pasien tergesa-gesa ingin kembali latihan, padahal otot yang belum siap justru bisa memperparah cedera.

"Banyak yang ingin segera kembali, tapi otot yang belum siap bisa memperburuk kondisi dan memperpanjang masa pemulihan," kata Bagas.

Di sinilah peran fisioterapis menjadi penting, tak hanya mendampingi proses fisik, tapi juga membantu mengelola ekspektasi pasien agar pemulihan berjalan aman dan optimal.

Menurut Bagas, untuk mencegah cedera berulang salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu dengan latihan penguatan otot dan keseimbangan yang dilakukan secara bertahap. Ia menekankan, tubuh yang lebih kuat dan stabil akan lebih tahan terhadap beban latihan dan risiko cedera di kemudian hari.

Selain itu, teknologi modalitas seperti ultrasound dan TENS (Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation) juga membantu mempercepat pemulihan. "Teknologi ini membantu mengurangi nyeri dan mempercepat penyembuhan. Meskipun demikian, teknologi hanya alat pendukung, Latihan aktif tetap menjadi yang utama," kata dia.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |