Doa Dzikir Pagi Setelah Sholat Subuh serta Terjemahannya (Ilustrasi/Freepik)
JAKARTA - Doa dan dzikir pagi setelah sholat subuh merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Dzikir merupakan ibadah yang tidak kenal waktu dan dapat dilakukan kapan pun oleh umat Islam. Dzikir dapat menjadi nilai plus dan sangat dianjurkan jika dilakukan pada waktu tertentu. Salah satunya dzikir setelah sholat subuh.
Dalam Alquran, Allah SWT memerintahkan orang beriman agar memperbanyak tasbih pada waktu pagi dan petang. Sebagaimana Allah SWT berfirman
يآيها الذين امنوا اذكروا الله ذكرا كثيرا . وسبحوه بكرة وأصيلا
Artinya: “Hai, sekalian orang yang mu’min! Ingatlah Allah sebanyak-banyaknya dan tasbihlah memuji Allah pagi-pagi dan petang-petang” (Al Ahzab : 41 – 42).
Dalam Alquran, Allah SWT juga memerintahkan orang beriman agar memperbanyak tasbih pada waktu padi dan petang.
"Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang." (QS. Al-Ahzab ayat 41-42)
Dalam kitab at-Tirmidzi, Rasulullah bersabda: "Siapa yang mendirikan sholat Subuh berjamaah, kemudian duduk dan berdzikir kepada Allah hingga terbitnya matahari, kemudian mendirikan sholat dua rakaat, maka bagaikan pahalanya haji dan umrah dengan sempurna, dengan sempurna, dengan sempurna." (HR at-Tirmidzi)
Berikut doa dzikir pagi setelah sholat subuh beserta arab, latin dan terjemahannya, sebagaimana dihimpun Okezone, Rabu (11/6/2025):
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيم
Audzubillahiminasyaitonirojim bismillahirohmanirohim.
"Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk."
1. Baca Ayat Kursi Satu Kali
اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ
الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allahu la ilaha illa huw, al-hayyul-qayyum, la ta'khuzuhu sinatuw wa la na'um, lahu ma fis-samawati wa ma fil-ard, man zallazi yasyfa'u 'indahu illa bi'iznih, ya'lamu ma baina aidihim wa ma khalfahum, wa la yuhituna bisyai'im min 'ilmihi illa bima sya', wasi'a kursiyyuhus-samawati wal-ard, wa la ya'uduhu hifzuhuma, wahuwal-'aliyyul-'azim.
"Allah tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi) melainkan Dia Yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Tidak ada y ang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang (berada) dihadapan mereka, dan dibelakang mereka dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari Ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, Allah Mahatinggi lagi Mahabesar." (QS Al Baqarah: 255)
2. Baca Surat Al Ikhlas Tiga Kali
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Qul huwal laahu ahad Allah hus-samad lam yalid wa lam yoolad wa lam yakul-lahu kufuwan ahad.
"Katakanlah, Dia-lah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah (Rabb) yang segala sesuatu bergantung kepada-Nya. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya." (QS Al Ikhlas: 1–4)