Contoh Ceramah Tarawih Keutamaan Malam ke 14 Ramadhan

12 hours ago 2

Contoh Ceramah Tarawih Keutamaan Malam ke 14 Ramadhan

Ilustrasi ceramah tarawih hari ke 14/Foto: FreePik

CERAMAH tarawih keutamaan malam ke 14 Ramadhan menarik disimak. Di malam tersebut terdapat materi terkait Yaumul Hisab, hari dimana semua amal baik dan buruk seseorang selama hidupnya di dunia akan diperhitungkan.

Walaupun sekecil partikel, perbuatan manusia tidak luput dari perhitungan Allah SWT.

وَفِى اللَّيْلَةِ الرَّابِعَةَ عَشَرَةَ جَاءَتِ الْمَلَائِكَةُ يَشْهَدُوْنَ لَهُ اَنَّهُ قَدْ صَلَّى التَّرَاوِيْحَ فَلَا يُحَاسِبُهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
 
Artinya: Pada malam keempat belas, malaikat menjadi saksi bahwa ia melakukan sholat tarawih. Maka Allah tidak akan menghisabnya kelak di hari kiamat.

Dilansir dari berbagai sumber pada Kamis (13/3/2025), Okezone telah merangkum ceramah tarawih keutamaan malam ke 14 Ramadhan, sebagai berikut.

Ceramah Tarawih Keutamaan Malam ke 14 Ramadhan

Assalamualaikum Wr. Wb.

اْلحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَسْبَغَ عَلَيْنَا نِعَمَهُ الظَّاهِرَةَ وَالْبَاطِنَةَ. وَالصَّلاَةُ وَالَّسلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ الْمَبْعُوثِ بِالْقُدْوَةِ الْحَسَنَةِ, وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِينَ لَهُمْ بِاْلإِحْسَانِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. أَمَّا بَعْدُ.

Segala puji milik Allah Ta’ala semata. Atas izin dan karunia-Nya, kita masih dapat bersua kembali dengan bulan Ramadhan yang penuh berkah pada tahun ini. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada suri teladan kita, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, keluarganya, sahabatnya, dan umatnya yang sabar mengamalkan petunjuknya. Amma ba’du.  

Jamaah shalat Tarawih yang dirahmati Allah…

Imam Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits dari Thalhah bin Ubaidillah radhiyallahu ‘anhu bahwasanya ada seorang laki-laki Arab badui dari daerah Najed. Ia mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di Madinah. Ternyata ia bertanya tentang Islam. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab,

خَمْسُ صَلَوَاتٍ فِي الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ

“Islam adalah menunaikan shalat wajib lima waktu dalam sehari-semalam.”

Orang Arab badui itu bertanya, “Apakah ada kewajiban shalat lainnya atas diriku?”

Beliau menjawab,

لَا، إِلَّا أَنْ تَطَّوَّعَ، وَصِيَامُ شَهْرِ رَمَضَانَ

“Tidak ada, kecuali kalau engkau mau melakukan shalat-shalat sunnah. Kemudian engkau wajib menunaikan shaum Ramadhan.”

Orang Arab badui itu bertanya, “Apakah ada kewajiban shaum lainnya atas diriku?”

Beliau menjawab, “Tidak ada, kecuali kalau engkau mau melakukan shaum-shaum sunnah.” Kemudian beliau menjelaskan kewajiban zakat.

Orang Arab badui itu bertanya, “Apakah ada kewajiban zakat lainnya atas diriku?”

Beliau menjawab, “Tidak ada, kecuali kalau engkau mau mengeluarkan sedekah sunnah.”

Setelah itu orang Arab badui tersebut berbalik untuk pulang, sambil berkata,

وَاللهِ، لَا أَزِيدُ عَلَى هَذَا، وَلَا أَنْقُصُ مِنْهُ

“Demi Allah, aku tidak akan menambah sedikit pun (dengan amalan sunnah) atas kewajiban-kewajiban ini, dan aku juga tidak akan mengurangi kewajiban-kewajiban ini sedikit pun.”

Mendengar ucapan orang Arab badui tersebut, beliau bersabda,

أَفْلَحَ إِنْ صَدَقَ

“Ia telah beruntung apabila ia berkata jujur.” (HR. Al-Bukhari no. 46 dan Muslim no. 11)

Jamaah shalat Tarawih yang dirahmati Allah…

Orang Arab badui tersebut berasal dari daerah pedalaman padang pasir Najed, Jazirah Arab bagian timur. Tempat tersebut sangat jauh dari Madinah. Ia melakukan perjalanan jauh dari kampungnya ke Madinah, sampai pakaiannya berdebu dan rambutnya acak-acakan. Meskipun demikian, ia memiliki semangat untuk belajar Islam dan mengamalkannya.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |