Home > Nasional Wednesday, 17 Sep 2025, 09:33 WIB
Risiko bencana di Semeru tidak hanya berasal dari guguran awan panas maupun semburan abu vulkanik. Potensi bahaya sekunder berupa banjir lahar dingin juga mengintai, terutama saat musim hujan tiba.

TOPNEWS62.COM, JAKARTA – Gunung Semeru, salah satu gunung api teraktif di Indonesia, kembali menjadi perhatian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Saat ini, gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang tersebut berstatus Level II atau Waspada. Menurut data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), sepanjang tahun 2025 Semeru telah mengalami 2.449 kali erupsi.
Risiko bencana di Semeru tidak hanya berasal dari guguran awan panas maupun semburan abu vulkanik. Potensi bahaya sekunder berupa banjir lahar dingin juga mengintai, terutama saat musim hujan tiba. Tiga daerah aliran sungai (DAS) yang paling rawan terdampak adalah Sungai Besuk Kobokan di Kecamatan Pronojiwo, Sungai Besuk Lanang di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, serta Sungai Regoyo di Kecamatan Candipuro.
Mengingat ancaman tersebut, BNPB mulai memasang sensor peringatan dini banjir di kawasan rawan. Alat ini diharapkan mampu memberikan informasi cepat kepada masyarakat, sehingga upaya evakuasi dan mitigasi dapat dilakukan lebih efektif bila terjadi peningkatan debit air yang membawa material vulkanik.
Pengalaman pahit sempat terjadi pada April 2024 lalu. Hujan deras di sekitar Gunung Semeru memicu banjir lahar dingin di DAS Regoyo, DAS Mujur, dan DAS Glidik. Peristiwa pada Kamis (18/4/2024) malam itu berdampak luas ke sembilan kecamatan, antara lain Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, Lumajang, Sukodono, Sumbersuko, Pasrujambe, Padang, dan Tempeh.
Akibat kejadian tersebut, empat rumah warga rusak, satu unit sepeda motor hanyut, serta 24 unit bangunan irigasi dan 17 jembatan rusak berat, delapan di antaranya putus total. Tidak hanya kerugian material, dua warga meninggal dunia setelah terseret arus lahar dingin di Kecamatan Candipuro.
Dengan adanya pemasangan sensor peringatan dini ini, BNPB berharap masyarakat dapat lebih siap menghadapi ancaman lahar dingin Semeru. Kolaborasi antara pemerintah, relawan, dan warga menjadi kunci untuk mengurangi risiko bencana di kawasan rawan erupsi gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.