Bacaan doa malam Lailatul Qadar layak diperhatikan/Foto: FreePik
BACAAN doa malam Lailatul Qadar layak diperhatikan. Malam itu dikenal dalam Al-Qur’an sebagai malam yang penuh berkah dan lebih baik dari seribu bulan. Pada malam ini, malaikat turun membawa rahmat dan berkah bagi orang-orang yang beribadah.
Sudah selayaknya sebagai umat Muslim kita manfaatkan 10 malam terakhir Ramadan dengan sebaik-baiknya. Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang memperoleh kemuliaan-Nya.
Dilansir dari berbagai sumber pada Selasa (18/3/2025), Okezone telah merangkum bacaan doa malam Lailatul Qadar, sebagai berikut.
Bacaan Doa Malam Lailatul Qadar
1. Doa Pertama
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Latin:
Allāhumma innaka afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī (‘annā jika dibaca berjamaah).
Artinya:
“Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).”
2. Doa Kedua
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Latin:
Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī (‘annā jika dibaca berjamaah) Artinya:
“Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).”
Perkiraan Lailatul Qadar 2025
Menurut Imam Al-Ghazali, perkiraan Lailatul Qadar dapat dihitung berdasarkan hari pertama dimulainya bulan Ramadan. Jika awal Ramadan jatuh pada:
Hari Ahad atau Rabu, maka Lailatul Qadar diperkirakan jatuh pada malam ke-29 Ramadan.
Hari Jumat atau Selasa, maka Lailatul Qadar diperkirakan jatuh pada malam ke-27 Ramadan.
Hari Kamis, maka Lailatul Qadar diperkirakan jatuh pada malam ke-25 Ramadan.
Hari Sabtu, maka Lailatul Qadar diperkirakan jatuh pada malam ke-23 Ramadan.
Hari Senin, maka Lailatul Qadar diperkirakan jatuh pada malam ke-21 Ramadan.
Karena Ramadan 1446 H dimulai pada Sabtu, 1 Maret 2025, maka perkiraan malam Lailatul Qadar tahun ini kemungkinan besar akan jatuh setelah Maghrib pada Minggu, 23 Maret 2025, malam ke-23 Ramadan. Hal ini belum pasti dan tidak seharusnya menjadi alasan hanya meningkatkan ibadah pada hari tersebut dan bukan 10 hari terakhir Ramadan.
(Fetra Hariandja)