Banjir dan Longsor di Sumatra Utara, Korban Jiwa Terus Berjatuhan

1 hour ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN – Banjir hebat yang melanda wilayah Sumatra terus menimbulkan korban jiwa. Di Sumatra utara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat puluhan warga meninggal di berbagai daerah.

Di Kabupaten Humbang Hasundutan, BNPB mencatat lima orang ditemukan meninggal dunia akibat terseret aliran banjir. Selain itu, empat orang masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian. Tujuh orang mengalami luka berat dan dua lainnya mengalami luka ringan.

Di Kabupaten Pakpak Bharat, banjir belakangan mengakibatkan satu orang meninggal dunia. Jumlah korban bisa bertambah karena korban terdampak lainnya masih dalam proses pendataan. 

Di Tapanuli Tengah, tercatat 4 jiwa meninggal dunia, sementara jumlah pengungsi dan korban luka masih dalam pendataan. Di Tapanuli Utara, longsor menyebabkan 3 korban jiwa, 5 orang hilang, serta 4 unit rumah tertimbun.

Di Tapanuli Selatan, hingga pembaruan ini dirilis, 15 jiwa meninggal dunia, 58 mengalami luka-luka, sementara data korban hilang masih dihimpun. 

BNPB melansir, banjir di Kabupaten Humbang Hasundutan tersebut dipicu oleh curah hujan yang tinggi disertai angin kencang. Sehingga, aliran air meluap dan menghanyutkan material dalam volume besar. Musibah ini melanda wilayah Kecamatan Pakkat, tepatnya di Desa Panggugunan, pada Selasa, (25/11) sekitar pukul 18.00 WIB. Arus banjir bandang yang datang secara tiba-tiba membuat warga tidak sempat menyelamatkan diri maupun harta benda mereka, sehingga menimbulkan korban jiwa dan kerusakan fasilitas pemukiman.

Kerugian materiil yang ditimbulkan sebanyak enam unit rumah mengalami rusak berat, satu unit fasilitas ibadah rusak ringan. Sedangkan satu akses jalan utama tertutup material longsoran sehingga menghambat mobilitas warga. 

Selain itu, lahan pertanian turut terdampak dan masih dalam pendataan untuk memastikan luas area yang rusak. Dampak ini memperlihatkan betapa derasnya arus banjir yang menyeret berbagai material hingga menjangkau kawasan pemukiman.

Sebagai respon cepat, BPBD Kabupaten Humbang Hasundutan bersama TNI, Polri, dan masyarakat melakukan evakuasi korban dengan dukungan alat berat berupa excavator guna membersihkan material yang menutup akses dan mencari korban yang belum ditemukan. Upaya lanjutan juga dilakukan dengan mendirikan dapur umum dan menyediakan tempat pengungsian sementara yang memanfaatkan rumah warga. Langkah ini dilakukan agar kebutuhan logistik para penyintas dapat terpenuhi sembari menunggu pemulihan kondisi.

Hingga kini, korban dengan luka berat tengah dirawat intensif di RSUD Doloksanggul. Tim gabungan masih berjibaku di lapangan, dan proses pencarian serta evakuasi korban hilang direncanakan akan dilanjutkan pada Kamis, (27/11). Situasi di lokasi kejadian masih dipantau secara berkala, sementara pihak berwenang terus mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana susulan mengingat kondisi cuaca yang belum sepenuhnya stabil.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |