BANDUNG, iNews.id - Hujan deras menyebabkan banjir besar di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Ketinggian air yang mencapai lebih dari 1 meter di sekitar Pasar Dayeuhkolot hingga Jembatan Lama yang membuat arus lalu lintas terhenti.
Pantauan iNews, sejumlah warga terlihat menggunakan perahu untuk menyeberangi banjir. Sementara beberapa lainnya memilih naik delman agar tetap bisa bepergian.

Baca Juga
Banjir Setinggi 1 Meter Rendam Ratusan Rumah di Pandeglang saat Sahur, Warga Kaget
Yusuf pengendara motor asal Banjaran mengaku kesulitan melintas akibat banjir yang sering terjadi di wilayah tersebut. Dia terpaksa mencari jalan alternatif untuk bisa sampai ke tempat kerjanya di Kota Bandung.
“Sangat mengganggu, apalagi banjir ini sudah sering terjadi dan tidak ada solusinya. Saya kerja juga jadi telat karena banjir,” ujarnya, Sabtu (8/3/2025).

Baca Juga
5 Fakta Banjir Sukabumi Tewaskan Ibu dan Anak, Nomor 3 Memilukan
Keluhan serupa juga disampaikan Halimatul Huda Gina (30) buruh pabrik asal Banjaran. Banjir membuatnya kesulitan pergi bekerja karena angkutan umum sulit ditemukan.
“Kalau banjir begini, angkot jarang lewat. Paling cari jalur alternatif. Ini juga saya paksain aja jalan karena kan kerja,” katanya.

Baca Juga
Viral Emosi Warga Marahi Suami dari Ibu dan Anak Korban Tewas Banjir di Sukabumi
Menurut Gina, banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Citarum setelah hujan deras. Da juga sudah bosan dengan banjir ini dan meminta pemerintah untuk segera bertindak.
“Airnya naik ke jalan dan permukiman warga. Kami jujur sudah bosan dengan kondisi seperti ini karena tidak ada solusi nyata dari pemerintah,” ucapnya.

Baca Juga
Banjir dan Longsor Sukabumi, 3 Orang Tewas 5 Hilang
Senada dengan Gina, Yuyun Yunengsih (45) juga mengeluhkan minimnya solusi pemerintah terkait banjir di wilayahnya.
“Seperti tidak ada solusinya. Di Cieunteung sudah ada kolam retensi, kenapa di sini tidak ada,” katanya.

Baca Juga
Partai Perindo Terjun Langsung Bantu Korban Banjir di Bekasi
Banjir ini sangat menyulitkan Yuyun, terutama karena dia baru saja pulang dari kerja shift malam dan harus berjalan kaki menerjang genangan air menuju Baleendah.
“Tadi saya turun dari angkot di Metro, lalu jalan kaki sampai di sini. Nanti di pom bensin Baleendah baru lanjut pakai angkot,” ujarnya.
Editor: Donald Karouw