Bacaan Hukum Tajwid Surat Al Maidah Ayat 48-58

14 hours ago 4

Bacaan Hukum Tajwid Surat Al Maidah Ayat 48-58

Bacaan Hukum Tajwid Surat Al Maidah Ayat 48-58 (Ilustrasi/Freepik)

JAKARTA - Hukum tajwid surat Al Maidah ayat 48-58 penting diketahui. Surat Al-Maidah menjadi surat ke-5 dalam Alquran yang terdiri dari 120 ayat dan diturunkan di Madinah.

Surat ini dinamai “Al-Maidah” yang bermakna hidangan, mengacu pada kisah kaum Hawariyyun (pengikut Nabi Isa) yang meminta makanan dari langit. Islam menghormati Ahlul Kitab yang hidup damai. Umat Islam juga diajarkan untuk tidak berlaku zalim kepada siapa pun hanya karena perbedaan agama.

Dilansir dari berbagai sumber pada Jumat (2/5/2025), Okezone telah merangkum hukum tajwid surat Al Maidah ayat 48-58, sebagai berikut.

Hukum Tajwid Surat Al Maidah Ayat 48-58

Ayat 48

Ikhfa Haqiqi: Terjadi ketika huruf nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf tertentu, seperti pada kata "أَنْزَلْنَا" (nun sukun bertemu dengan huruf za), yang dibaca samar-samar dengan dengungan. 

Mad Jaiz Munfashil: Terjadi ketika huruf mad bertemu dengan hamzah di kata yang berbeda, seperti pada "وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ". Dibaca panjang 2, 4, atau 5 harakat. 

Mad Layyin: Terjadi ketika huruf ya sukun didahului oleh fathah, seperti pada "بَيْنَهُمْ", yang dibaca lunak dan lemas. 

Alif Lam Qamariyah: Terjadi ketika alif lam bertemu dengan huruf-huruf qamariyah, seperti pada "الْكِتَابِ", yang dibaca terang dan jelas. 

Idgham Bilaghunnah: Terjadi ketika tanwin bertemu dengan huruf lam atau ra, seperti pada "قًا لِمَا", yang dibaca masuk tanpa dengungan.

Idgham Bighunnah: Terjadi ketika tanwin bertemu dengan huruf ya, nun, mim, atau wau, seperti pada "شِرْعَةً وَ", yang dibaca masuk dengan dengungan. 

Idzhar Halqi: Terjadi ketika nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf halqi (tenggorokan), seperti pada "نًا عَلَيْهِ", yang dibaca jelas tanpa dengungan. 

Ikhfa Syafawi: Terjadi ketika mim sukun bertemu dengan huruf ba, seperti pada "حْكُمْ بَيْ", yang dibaca samar dengan dengungan. 
Qalqalah Sughra: Terjadi ketika huruf qalqalah (ba, jim, dal, ta, qaf) sukun berada di tengah kalimat, seperti pada "لِيَبْلُوَكُمْ", yang dibaca dengan pantulan ringan. 

Mad Wajib Muttashil: Terjadi ketika huruf mad bertemu dengan hamzah dalam satu kata, seperti pada "شَاءَ", yang dibaca panjang 4 atau 5 harakat. 

Lam Tafkhim: Terjadi pada lafaz "اللَّهُ" yang didahului oleh fathah atau dhammah, sehingga dibaca dengan penebalan.

Ghunnah Musyaddadah: Terjadi ketika huruf nun atau mim bertasydid, seperti pada "أُمَّةً", yang dibaca dengan dengungan dan ditahan selama 2 harakat.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |