AS Tekan Israel Buka Jalur Aman Bagi Ratusan Pejuang Hamas yang Terjebak di Rafah

3 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Media Amerika Serikat (AS) dan Israel kompak memberitakan tekanan Washington terhadap Israel agar menyediakan sebuah koridor aman bagi sekitar 150 pejuang Hamas yang saat ini terjebak di terowongan-terowongan Rafah di Gaza. Terowongan-terowongan itu saat ini berada di sisi wilayah Gaza yang dikuasai Israel dengan batas tanda 'garis kuning' imajiner.

Menurut laporan koran Maariv pada Sabtu (8/11/2025) dilansir New Arab, pejabat AS meyakini pemberian izin keluar bagi para pejuang Hamas keluar dari Rafah bisa membantu menstabilkan gencatan senjata yang saat ini dinilai rapuh dan mencegah peperangan kembali pecah. Namun demikian, Israel dilaporkan menolak proposal AS itu, menggambarkan hal itu bisa menjadi preseden berbahaya.

Times of Israel melaporkan, bahwa jalur aman didiskusikan sebagai bagian dari inisiatif AS yang lebih luas guna mendeeskalasikan konflik dan mendukung pelucutan senjata secara bertahap dari para faksi-faksi bersenjata di Gaza. Inisiatif AS itu diketahui melibatkan koordinasi dengan Mesir, Qatar, dan Turki, dan juga Pusat Koordinasi Militer-Sipil di Israel.

Sementara, New York Times melaporkan, bahwa puluhan pejuang Palestina saat ini masih terjebak di wilayah yang dikuasai Israel, di mana diyakini mereka berlindung di jaringan terowongan Rafah. Kedekatan mereka dengan pasukan Israel meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya pertempuran baru yang bisa merusak gencata senjata.

Pada Ahad (9/11/2025), sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam mengatakan, bahwa para pejuang Hamas di terowongan-terowongan di Rafah tidak akan menyerah keapda ISrael dan meminta kepada mediator untuk mencari solusi mempertahankan gencatan senjata.

"Musuh harus tahu bahwa konsep menyerah dan menyerahkan diri ke pihak lain tidak ada dalam kamus Brigade Al-Qassam," demikian pernyataan kelompok tersebut.

Mediator dari Mesir dilaporkan mengajukan proposal, sebagai imbalan dari pembukaan jalur aman bagi pejuang Hamas, mereka menyerahkankan senjata mereka ke otoritas Mesir dan mengungkap lokasi terowongan yang harus dihancurkan.

Utusan AS, Steve Witkoff mengatakan bahwa proposal yang diajukan Washington bisa menjadi sebuah tes bagi proses pelucutan senjata yang lebih luas di seluruh wilayah Gaza. Al-Qassam mengingatkan bahwa Israel harus bertanggung jawab penuh jika kembali berhadapan langsung dengan mereka, menekankan bahwa eskalasi apapun bisa membahayakan gencatan senjata. 

"Kami menempatkan mediator berdasarkan tanggung jawab mereka, dan mereka harus mencari sebuah solusi untuk memastikan keberlanjutan gencatan senjata dan mencegah musuh menggunakan alasan rapuh untuk melanggarnya," kata Al-Qassam.

Sejak gencatan senjata berlaku efektif pada Oktober, Rafah menjadi area dari beberapa insiden mematikan, di mana tiga prajurit Israel terbunuh dan puluhan warga Palestina juga tewas akibat serangan militer Israel. Sejak gencatan senjata, Hamas telah mengembalikan jasad dari 23 sandera Israel, sementara Israel mentransfer 300 jenazah warga Palestina ke Gaza.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |