8 Hikmah di Balik Peristiwa Isra Miraj

3 months ago 42

JAKARTA - Peristiwa Isra Miraj adalah salah satu mukjizat besar yang diberikan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Kejadian luar biasa ini memiliki banyak hikmah yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari umat Islam.

Dikutip dari laman NU Online, Rabu (15/1/2025), berikut rangkuman 8 hikmah di balik peristiwa Isra Miraj:

1. Ajaran untuk Bersikap Tawadhu

Dalam Surat Al-Isra’ ayat pertama, Nabi Muhammad disebut sebagai ’abdun (hamba). Pilihan kata ini bukan sekadar penyebutan, tetapi sebuah penghormatan terhadap derajat kehambaan di sisi Allah. Dalam peristiwa ini, Rasulullah diberikan pilihan oleh Allah untuk menjadi nabi sekaligus raja atau nabi sekaligus hamba. Nabi memilih untuk tetap menjadi seorang hamba, yang menunjukkan sikap tawadhu’ (rendah hati) dan pengabdian kepada Allah.

Sikap rendah hati ini mengajarkan umat Islam untuk tidak sombong, sekalipun memiliki posisi atau kedudukan tinggi. Tawadhu adalah kunci kemuliaan di sisi Allah dan manusia.

2. Pembekalan Dakwah untuk Rasulullah

Isra Miraj terjadi pada masa-masa sulit dalam perjalanan dakwah Rasulullah, seperti wafatnya Khadijah dan Abu Thalib yang sangat mendukung perjuangan beliau. Allah memberikan perjalanan ini sebagai bentuk penguatan dan pembekalan spiritual untuk menghadapi tantangan dakwah yang lebih berat di masa mendatang.

Umat Islam diajarkan untuk selalu bersabar dan memperkuat diri dalam menghadapi ujian kehidupan. Perjalanan ini menunjukkan bahwa setiap ujian adalah bentuk persiapan menuju keberhasilan.

3. Teguh Memegang Prinsip dan Menyampaikan Kebenaran

Sepulang dari Isra Miraj, Nabi Muhammad dengan berani menyampaikan apa yang dialaminya meskipun dianggap tidak masuk akal oleh masyarakat Makkah. Nabi tetap teguh pada kebenaran meski harus menerima cemoohan dan ejekan.

Hikmah ini mengajarkan umat Islam untuk selalu menyampaikan kebenaran walaupun terasa sulit. Prinsip ini penting, terutama di era modern saat kebenaran sering kali dikaburkan oleh opini atau tekanan sosial.

4. Menerima Pendapat Orang Lain

Peristiwa Isra Miraj menunjukkan pentingnya menerima masukan dan pendapat yang benar tanpa memandang usia, status, atau kedudukan. Dalam Isra Miraj, Nabi Muhammad menjadi imam bagi para nabi sebelumnya, menunjukkan kerendahan hati para nabi terdahulu untuk menerima dan mengikuti kebenaran risalah Nabi Muhammad.

Umat Islam diajarkan untuk terbuka terhadap pendapat yang benar, meskipun berasal dari orang yang statusnya lebih rendah atau berbeda. Sikap ini mendukung kolaborasi dan harmoni dalam kehidupan bermasyarakat.

5. Melihat Keistimewaan Masjidil Aqsa

Perjalanan Isra membawa Nabi Muhammad ke Masjidil Aqsa, sebuah tempat suci yang penuh sejarah dan keberkahan. Masjid ini pernah menjadi kiblat umat Islam sebelum Ka’bah, dan memiliki keutamaan besar, seperti pahala sholat yang dilipatgandakan hingga 500 kali.

Umat Islam diingatkan untuk menjaga, mencintai, dan menghormati Masjidil Aqsa sebagai salah satu situs penting dalam sejarah Islam. Selain itu, ini mengajarkan pentingnya menjaga rumah ibadah sebagai tempat mendekatkan diri kepada Allah.

6. Makanlah Makanan yang Baik dan Halal

Dalam perjalanan Miraj, Nabi Muhammad diberi pilihan antara susu dan khamr. Nabi memilih susu, yang kemudian dipuji oleh Malaikat Jibril sebagai simbol kesucian. Ini mengajarkan pentingnya menjaga konsumsi makanan yang halal dan thayyib (baik).

Hikmah ini mengajarkan umat Islam untuk selalu memperhatikan kehalalan dan kualitas makanan yang dikonsumsi. Makanan yang halal tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga kesucian jiwa.

7. Pentingnya Menjaga Sholat

Isra Miraj adalah momen saat Allah SWT langsung memberikan perintah sholat lima waktu kepada umat Islam tanpa perantara. Ini menunjukkan betapa pentingnya sholat sebagai tiang agama dan penghubung antara hamba dengan Tuhannya.

Sholat harus menjadi prioritas utama dalam kehidupan seorang muslim. Menjaga kualitas dan konsistensi dalam sholat adalah bentuk ketaatan dan penghambaan kepada Allah SWT.

8. Pemantapan Level Keyakinan Nabi Muhammad SAW

Sebelum Miraj, keyakinan Nabi terhadap surga, neraka, dan hal-hal ghaib berada pada level ‘ilmul yaqin (keyakinan berdasarkan pengetahuan). Setelah Mi’raj, Nabi melihat langsung dengan mata kepalanya, sehingga keyakinannya mencapai level ‘ainul yaqin (keyakinan berdasarkan penglihatan langsung).

Umat Islam diajarkan untuk meningkatkan keimanan mereka melalui ilmu dan pengalaman. Keyakinan yang kokoh akan membantu menghadapi segala tantangan hidup dengan optimisme dan keberanian.

Peristiwa Isra’ Mi’raj mengandung hikmah yang dalam dan relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai umat Islam, kita diajarkan untuk terus belajar, bersikap rendah hati, menjaga hubungan dengan Allah melalui sholat, dan menegakkan kebenaran dalam segala situasi.
 

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

(erh.-)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Follow

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |