20 Kultum Ceramah Ramadhan Singkat 3 Menit, Lengkap dengan Dalilnya

11 hours ago 4

MENYAMPAIKAN kultum ceramah Ramadhan singkat 3 menit bisa jadi salah satu cara berdakwah pada bulan suci Ramadhan. 

Bulan Ramadhan merupakan salah satu bulan yang paling dinantikan oleh umat Muslim. Di bulan ini Allah akan memberikan pahala berlipat ganda setiap amalan yang dikerjakan, baik wajib dan sunnah. 

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151)

Teks Kultum Ramadhan singkat 3 menit dapat disampaikan kepada para jamaah masjid maupun majelis sebagai bentuk pengingat, pembelajaran, dan evaluasi diri. 

Melansir berbagai sumber, Senin (3/3/2025), berikut daftar contoh materi kultum Ramadhan singkat 3 menit yang menarik.
Kultum Ceramah Ramadhan Singkat 3 Menit

1. Kultum Ceramah Ramadhan: Keutamaan Sedekah dalam Islam

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,

Pada hari ini, saya ingin berbicara tentang sebuah amal yang sangat dianjurkan dalam Islam, yaitu sedekah. Sedekah bukanlah sekadar memberi sebagian dari harta kita kepada yang membutuhkan, tetapi juga merupakan salah satu bentuk ibadah yang penuh keberkahan di hadapan Allah SWT.

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, Surah Al-Baqarah ayat 261:

مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

"Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui."

Melalui Ayat ini, Allah SWT menyampaikan kepada kita betapa besar keutamaan memberi sedekah. Bahkan, setiap sedekah yang kita berikan akan dilipatgandakan pahalanya hingga seratus kali lipat.

Selain itu, Rasulullah SAW juga memberikan banyak tuntunan tentang keutamaan sedekah. Beliau bersabda,

قال النبي صلعم : مَن فَطَرَفِيهِ صَا لِمَّا كَانَ لَهُ مَغْفِرَةً لِذُنُوبِهِ وَعِتْقٌ رَقَبَةِ مِنَ النَّار

Artinya: "Barang siapa yang memberi makanan atau minuman untuk berbuka puasa, maka diampuni dosa-dosanya, dan dibebaskan dari Api Neraka (Al Hadits)"

Saudara-saudaraku,

Dengan memberikan sedekah, kita tidak hanya membantu sesama yang membutuhkan, tetapi juga membersihkan diri kita dari dosa-dosa yang telah kita lakukan. 

Sedekah juga merupakan salah satu cara untuk menunjukkan rasa syukur kita kepada Allah SWT atas nikmat-nikmat yang telah diberikan-Nya kepada kita.

Mari kita jadikan sedekah sebagai bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Meskipun dalam jumlah yang kecil, tetapi dengan niat yang tulus dan ikhlas, setiap sedekah yang kita berikan akan memiliki dampak yang besar, baik di dunia maupun di akhirat.

Sekian ceramah singkat dari saya tentang keutamaan sedekah dalam Islam. Semoga kita semua termotivasi untuk terus berbagi rezeki kepada sesama, dan semoga Allah SWT senantiasa meridhai setiap amal ibadah kita. Aamiin ya rabbal 'alamiin.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

2. Kultum Ceramah Ramadhan: Keutamaan Sabar dan Syukur

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Jamaah yang dirahmati Allah,

Mari kita bersama-sama merenungkan dua konsep penting dalam agama kita: sabar dan syukur. Dua nilai luhur ini adalah kunci utama untuk menjalani kehidupan yang penuh makna dan bahagia di dunia ini.

Pertama, mari kita bicarakan tentang sabar. Sabar adalah sikap ketenangan dan ketabahan dalam menghadapi segala ujian dan cobaan yang Allah berikan kepada kita. 

Ketika kita diuji dengan kesulitan, kegagalan, atau penderitaan, sabarlah yang membawa kita melewati segala rintangan tanpa kehilangan akal dan emosi. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, Surah Al-Baqarah ayat 155-156:

وَلَـنَبۡلُوَنَّكُمۡ بِشَىۡءٍ مِّنَ الۡخَـوۡفِ وَالۡجُـوۡعِ وَنَقۡصٍ مِّنَ الۡاَمۡوَالِ وَالۡاَنۡفُسِ وَالثَّمَرٰتِؕ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيۡنَۙ‏ (١٥٥) الَّذِيۡنَ اِذَآ اَصَابَتۡهُمۡ مُّصِيۡبَةٌ ۙ قَالُوۡٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّـآ اِلَيۡهِ رٰجِعُوۡنَؕ‏( ١٥٦)

Artinya: "Dan sesungguhnya Kami akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un". Mereka itulah yang mendapat keberkatan dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."

Kedua, mari kita bahas tentang syukur. Syukur adalah sikap menghargai dan mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita, baik yang besar maupun yang kecil. 

Ketika kita bersyukur, kita menyadari bahwa setiap nikmat adalah anugerah dari-Nya yang patut kita hargai dan manfaatkan dengan baik. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, Surah Ibrahim ayat 7:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."

Sabar dan syukur adalah dua sifat mulia yang tidak hanya membawa keberkahan di dunia, tetapi juga kebahagiaan abadi di akhirat. 

Mari kita jadikan keduanya sebagai pegangan dalam setiap langkah kita, dalam suka maupun duka. Dengan sabar dan syukur, kita akan mampu menjalani kehidupan dengan lapang dada, penuh keberkahan, dan penuh rasa syukur kepada Allah SWT.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

3. Kultum Ceramah Ramadhan: Pahala Menuntut Ilmu di Bulan Ramadhan

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat Ramadhan kepada kita semua. Semoga rahmat dan keberkahan-Nya senantiasa menyertai kita dalam menjalani ibadah di bulan yang penuh berkah ini.

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,

Sebagai umat Islam, kita memiliki kewajiban menuntut ilmu, baik yang berkaitan dengan urusan duniawi maupun akhirat. Menuntut ilmu tidak memandang usia, jenis kelamin, ataupun latar belakang. 

Semua orang berhak dan wajib melakukannya, terlebih di bulan Ramadhan. Banyak keberkahan dan keutamaan bagi orang yang menuntut ilmu pada bulan suci ini.

Di sini, saya akan menjelaskan tentang macam-macam pahala atau keistimewaan menuntut ilmu sela bulan Ramadhan, yaitu

Mendapat Pahala seperti Ibadah Setahun

Sebagaimana Nabi Muhammad SAW. bersabda:

مَنْ حَضَرَ مَجْلِسَ اعِلْمِ فِي رَمَضَانَ كَتَبَ اللَّهُ تَعَالَى لَهُ بِكُلِّ قَدَمٍ عِبَادَةَ سَنَةٍ وَيَكُونُ مَعِي تَحْتَ العَرْشِ

Artinya: "Barang siapa menghadiri majelis ilmu untuk menuntut ilmu agama Islam di bulan Ramadhan, maka Allah catat untuknya setiap satu langkah kaki bernilai pahala ibadah satu tahun, dan ia akan bersamaku (kata Nabi SAW) berada di bawah Arsy Allah SWT. "

Meningkatkan Kualitas Ibadah

Dengan meningkatnya pemahaman kita tentang ajaran Islam, kita dapat menggali lebih dalam makna dan hikmah di balik ibadah-ibadah yang dilakukan selama bulan Ramadhan, seperti puasa, shalat tarawih, dan bersedekah. 

Semakin kita memahami esensi dan tujuan dari ibadah-ibadah tersebut, semakin tulus dan berkualitas pula ibadah kita kepada Allah SWT.

Diridhoi Allah Allah SWT

Setiap langkah yang kita ambil dalam perjalanan menuntut ilmu membawa kita lebih dekat kepada keberkahan dan kasih sayang Allah SWT. Dengan kesungguhan dalam belajar dan mengembangkan diri, kita semakin mendekatkan hubungan kita dengan-Nya dan memperdalam cinta kita terhadap agama-Nya. Sebagaimana dalam HR Abu Daud

مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ لاَ يَتَعَلَّمُهُ إِلاَّ لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Artinya: "Barangsiapa yang mempelajari ilmu yang dengannya dapat memperoleh keridhoan Allah SWT, (tetapi) ia tidak mempelajarinya kecuali untuk mendapatkan kesenangan duniawi, maka ia tidak akan mendapatkan harumnya surga di hari kiamat nanti," (HR Abu Daud).

Dalam bulan Ramadhan ini, mari kita manfaatkan setiap momen untuk meningkatkan pengetahuan dan keimanan kita. Jadikanlah bulan yang mulia ini sebagai momentum untuk meraih keberkahan dan kesuksesan di dunia maupun di akhirat. 

Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi langkah-langkah kita dalam menuntut ilmu dan menjadikan kita hamba yang bertaqwa dan berilmu. Aamiin ya rabbal 'alamin.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

4. Kultum Ceramah Ramadhan: Keutamaan Lailatul Qadr

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Saudara-saudari yang dirahmati Allah,

Pada kesempatan kali ini, kita berkumpul dalam kebersamaan untuk membahas tentang salah satu malam paling mulia dalam agama kita, yaitu Malam Lailatul Qadr. 

Malam yang penuh berkah ini merupakan momen istimewa di bulan Ramadhan, yang dipercaya memiliki keutamaan yang luar biasa.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, Surah Al-Qadr ayat 1-3:

اِنَّاۤ اَنۡزَلۡنٰهُ فِىۡ لَيۡلَةِ الۡقَدۡرِۖ ۚ‏ ١ وَمَاۤ اَدۡرٰٮكَ مَا لَيۡلَةُ الۡقَدۡرِؕ‏ ٢ لَيۡلَةُ الۡقَدۡرِ ۙ خَيۡرٌ مِّنۡ اَلۡفِ شَهۡرٍؕ‏ ٣

Artinya: "Ketahuilah, sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan."

Dalam ayat ini, Allah SWT menggambarkan keistimewaan Malam Lailatul Qadr yang lebih baik daripada seribu bulan. Malam ini adalah malam di mana Al-Quran pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk bagi umat manusia. 

Oleh karena itu, Malam Lailatul Qadr menjadi waktu yang sangat berharga bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah, berdoa, dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW juga memberikan petunjuk kepada umatnya tentang keutamaan Malam Lailatul Qadr. Beliau bersabda, 

"Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru" (HR. Muslim no. 762, dari Ubay bin Ka'ab).

Saudara-saudari sekalian,

Malam Lailatul Qadr adalah malam yang penuh berkah dan ampunan. Mari kita manfaatkan kesempatan emas ini dengan beribadah, berdoa, dan memperbanyak amal kebaikan. 

Mari kita jadikan Malam Lailatul Qadr sebagai momentum untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperbaiki diri, dan memohon ampunan-Nya atas segala dosa dan kesalahan yang telah kita lakukan.

Semoga kita semua dapat meraih keberkahan dan ampunan dari Allah SWT di Malam Lailatul Qadr ini. Aamiin ya rabbal 'alamiin.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

5. Kultum Ceramah Ramadhan: Kemulian Memaafkan Sesama

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Saudara-saudari yang dirahmati Allah,

Memaafkan adalah tindakan mulia yang diajarkan oleh agama kita. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, Surah Al-A'raf ayat 199,

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَاَعْرِضْ عَنِ الْجٰهِلِيْنَ

"Jadilah pemaaf, perintahlah (orang-orang) pada yang makruf, dan berpalinglah dari orang-orang bodoh."

Memaafkan adalah bentuk kebesaran hati dan kekuatan karakter. Dengan memaafkan, kita membebaskan diri dari beban dendam dan kebencian yang merusak hati dan jiwa kita. 

Allah SWT berjanji akan memberikan ganjaran bagi mereka yang mampu memaafkan sesama.

Sebagaimana Dia berfirman dalam Al-Quran Surat Assyuara ayat 40,

وَجَزٰۤؤُا سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَاۚ فَمَنْ عَفَا وَاَصْلَحَ فَاَجْرُهٗ عَلَى اللّٰهِۗ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَ

Artinya: "Maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah."

Di bulan suci Ramadhan ini, mari kita jadikan kesempatan untuk memaafkan orang-orang yang telah menyakiti atau menganiaya kita. Dengan memaafkan, kita mengikuti jejak para nabi dan rasul, serta mendapatkan keberkahan dan rahmat dari Allah SWT.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

6. Kultum Ceramah Ramadhan: Kemenangan Menyambut Ramadhan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Saudara-saudari yang dirahmati Allah,

Hari ini, kita berkumpul dalam kebersamaan untuk merayakan kedatangan bulan suci Ramadhan. Ramadhan merupakan momen istimewa yang dinanti-nantikan oleh umat Islam di seluruh dunia sebagai kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, membersihkan hati dan jiwa, serta meningkatkan ketaqwaan dan ibadah.

Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, rahmat, dan ampunan. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, Surah Al-Baqarah ayat 185:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أَخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدْكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ )

Artinya: "Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan. (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran."

Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.

Dalam ayat ini, Allah SWT mengisyaratkan kepada kita bahwa bulan Ramadhan adalah kesempatan yang sangat berharga untuk mendapatkan keberkahan dan ampunan-Nya. 

Oleh karena itu, mari kita sambut kedatangan Ramadhan dengan hati yang bersih dan tekad yang kuat untuk menjalankan ibadah dengan penuh kesungguhan.

Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menyambut Ramadhan dengan baik:

Membersihkan Hati dan Jiwa: Sebelum Ramadhan tiba, mari kita introspeksi diri dan membersihkan hati serta jiwa dari segala dosa dan kesalahan yang telah kita lakukan. Bersihkan hati dari rasa iri, dengki, dan kebencian, serta tingkatkan kebaikan dan ketakwaan dalam diri.

Menetapkan Tujuan dan Niat: Tetapkan tujuan yang jelas untuk Ramadhan ini. Apakah itu memperbanyak ibadah salat, membaca Al-Quran, bersedekah, atau menjauhi hal-hal yang merusak keimanan. Sertakan niat yang tulus dan ikhlas untuk menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya selama bulan suci ini.

Mengatur Waktu dan Kegiatan: Merencanakan waktu dan kegiatan selama Ramadhan agar dapat memaksimalkan ibadah. Tentukan waktu untuk beribadah, berdoa, membaca Al-Quran, serta waktu untuk istirahat dan menjaga kesehatan tubuh.

Meningkatkan Kebaikan dan Kebajikan: Gunakan bulan Ramadhan sebagai kesempatan untuk meningkatkan kebaikan dan kebajikan dalam kehidupan sehari-hari. 

Bersedekah kepada yang membutuhkan, berbuat baik kepada sesama, dan menjaga hubungan silaturahmi dengan keluarga dan tetangga.

Jamaah sekalian,

Dengan menyambut Ramadhan dengan hati yang bersih dan tekad yang kuat, kita akan dapat meraih keberkahan dan rahmat yang Allah SWT janjikan dalam bulan suci ini. 

Mari manfaatkan setiap momen dalam Ramadhan untuk mendekatkan diri kepada-Nya, memperbaiki diri, dan meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

7 .Kultum Ceramah Ramadhan: Patuh Pada Orang Tua

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Sebagai umat Muslim, patuh pada orang tua adalah salah satu kewajiban yang sangat penting dalam ajaran agama Islam. Patuh pada orang tua bukan hanya sekadar nilai budaya, tetapi juga merupakan perintah langsung dari Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, Surah Al-Isra ayat 23:

وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا

Artinya: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapak dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik."

Dalam ayat ini, Allah SWT secara tegas menyatakan pentingnya berbuat baik kepada orang tua. Kita diwajibkan untuk menjaga hubungan yang baik dengan mereka, memberikan penghormatan, dan memperlakukan mereka dengan penuh kasih sayang, terutama saat mereka memasuki usia lanjut.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda; "Siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezekinya, maka hendaknya ia berbakti kepada kedua orang tuanya dan menyambung silaturrahim (kekerabatan)." (HR. Ahmad).

Sebagai seorang Muslim, patuh pada orang tua adalah bagian tak terpisahkan dari pengamalan ajaran Islam. Di bulan Ramadhan yang mulia ini, mari kita perkuat ikatan kasih sayang dan hormat kita kepada orang tua. 

Jadikan setiap momen sebagai kesempatan untuk membahagiakan mereka, membantu mereka dalam segala hal, dan mengabdi kepada mereka dengan sepenuh hati.

Dengan berbuat baik kepada orang tua, kita tidak hanya mendapatkan ridha Allah SWT, tetapi juga membawa keberkahan dalam hidup kita di dunia dan di akhirat.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

8 .Kultum Ceramah Ramadhan: Tetap Produktif Bekerja Saat Berpuasa

Asalamualaikum wa rahmatullah wa barakatuh

Jamaah yang Dirahmati Allah,

Puasa Ramadhan bukan penghalang untuk bekerja produktif. Justru, dengan niat yang tulus dan perencanaan yang baik, ibadah puasa bisa menjadi pendorong semangat kerja.

Lantas mengapa puasa tidak menghambat produktivitas? Pertama, puasa melatih disiplin dan kontrol diri. Selama berpuasa, kita dituntut untuk menahan lapar dan haus. 

Disiplin ini terbawa ke dalam dunia kerja. Kita jadi lebih bisa mengatur waktu, fokus pada pekerjaan, dan menghindari hal-hal yang bisa mengganggu konsentrasi.

Ma'asyiral Muslimin wal Muslimat rahimakumullah

Kedua, puasa menyehatkan tubuh dan pikiran. Dengan pola makan teratur saat sahur dan berbuka, asupan nutrisi menjadi lebih terjaga. 

Hal ini berdampak positif pada kesehatan secara keseluruhan, sehingga kita tetap berenergi dan bisa bekerja secara optimal. Selain itu, puasa juga diyakini dapat meningkatkan kejernihan pikiran dan ketenangan batin, yang tentunya akan mendukung produktivitas.

Ketiga, puasa menumbuhkan semangat berbagi dan kepedulian. Suasana Ramadhan yang penuh kebersamaan dan kedermawanan bisa memotivasi kita untuk bekerja lebih giat. 

Dengan niat beribadah, kita akan merasa bahwa pekerjaan yang kita lakukan tidak hanya mendatangkan keuntungan finansial, tetapi juga pahala.

Dalam Al-Quran, Allah mengingatkan manusia bahwa bekerja untuk memenuhi nafkah keluarga termasuk kewajiban. Pada surah at-Taubah ayat 105 Allah mengingatkan pentingnya bekerja serta larangan untuk bermalas-malasan, ayatnya tersebut berbunyi yang artinya,

"Dan katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan."

Pada sisi lain, dijelaskan oleh Nabi Muhammad dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim bahwa bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup, meskipun dengan pekerjaan yang kasar, lebih mulia daripada meminta-minta kepada orang lain. Hal ini berlaku meskipun orang yang dimintai memberi atau menolak permintaan tersebut.

"Sungguh seorang dari kalian yang memanggul kayu bakar dengan punggungnya lebih baik baginya daripada dia meminta-minta kepada seseorang, baik orang itu memberinya atau menolaknya." [HR. Bukhari dan Muslim].

Pun dalam Al-Quran, Allah SWT juga mengingatkan umatnya agar tidak hanya berdoa, namun juga melakukan usaha nyata dalam mencari rezeki. Hal ini menunjukkan bahwa Islam memandang kerja keras sebagai salah satu cara untuk mencapai keberkahan dan mendapatkan ridha Allah SWT.

Selain menekankan pentingnya usaha dan kerja keras, Islam juga menganjurkan agar setiap orang bekerja dengan cara yang halal. Konsep ini mengacu pada prinsip bahwa segala sesuatu yang diperoleh haruslah melalui cara yang sah dan tidak melanggar aturan agama.

Dalam Islam, kehalalan dalam mencari nafkah dianggap sebagai bagian penting dari ibadah dan ketaatan kepada Allah. Oleh karena itu, umat Islam diajarkan untuk menghindari segala bentuk pekerjaan atau praktik yang melibatkan penipuan, korupsi, atau eksploitasi terhadap orang lain.

Jamaah yang dirahmati Allah,

Imam Nawawi berkata dalam kitab Shahih Muslim;

"Sesungguhnya dalam hadits tersebut terdapat anjuran untuk bersedekah, makan dari hasil kerja tangan sendiri, dan mencari penghasilan dengan cara yang halal."

Dengan demikian, puasa bukan alasan untuk menjadi tidak produktif dalam bekerja. Justru sebaliknya, puasa melatih setiap orang untuk bisa lebih disiplin dan mandiri dalam kehidupannya.

9. Kultum Ceramah Ramadhan: Memaksimalkan Kedermawanan di Bulan Ramadhan

Asalamualaikum wa rahmatullah wa barakatuh

Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia,

Kedermawanan sudah seharusnya menjadi ciri khas orang-orang bertakwa. Orang dermawan disukai oleh siapa saja, terutama disukai oleh Allah. 

Banyak sekali perintah dalam Al-Quran atau hadis agar kaum muslimin gemar berinfak dan bersedekah. Selain ganjaran pahala melimpah, orang yang dermawan memperoleh rahmat Allah dan rezeki yang tidak pernah surut.

Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan. Kedermawanan beliau semakin meningkat di bulan Ramadhan. 

Saking takjubnya para sahabat dengan kedermawanan Rasulullah, maka kedermawanan beliau di bulan Ramadhan dikiaskan melebihi lembutnya angin yang berhembus, masyaAllah!

Jika kita berinfak atau bersedekah setiap hari selama bulan Ramadhan, maka kebiasaan tersebut akan membekas dan menjadi kebiasaan permanen yang sangat positif. 

Jangan dilihat besar atau kecilnya jumlah uang yang kita sedekahkan. Yang sangat mahal adalah keberhasilan kita menjadi dermawan setiap hari.

Jamaah yang dimuliakan Allah

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran mengenai orang orang yang dermawan:

الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَهُم بِالَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَعَلَانِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَاخَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

"Orang-orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari (secara) sembunyi-sembunyi maupun terang terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati." (Q.S. Al-Baqarah: 274).

Selain itu, dalam firman-Nya, Allah juga mengingatkan betapa besar pahala infak dan sedekah sangat berlimpah. Allah berfirman:

مثَلُ الَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنُبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضْعِفُ لِمَن يَشَاءُ وَاللَّهُ وَسِعٌ علِيمٌ

"Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas, Maha Mengetahui." (Q.S. Al-Baqarah: 261).

Jamaah yang dimuliakan Allah

Oleh karena itu, anjuran meneladani kedermawanan Rasulullah, terlebih di bulan Ramadhan, tercantum dalam hadisnya.

إِنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ بِالْخَيْرِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلام يَلْقَاهُ كُلَّ لَيْلَةٍ فِي رَمَضَانَ حَتَّى يَنْسَلِحْ يَعْرِضُ عَلَيْهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقُرْآنَ فَإِذَا لَقِيَهُ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَامِ كَانَ أَجْوَدَ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ

"Sesungguhnya Ibnu 'Abbas radliallahu 'anhuma berkata: "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah orang yang paling lembut (dermawan) dalam segala kebaikan. Dan 53 kelembutan Beliau yang paling baik adalah saat bulan Ramadhan ketika Jibril alaihissalam datang menemui Beliau.

Dan Jibril Alaihissalam datang menemui Beliau pada setiap malam di bulan Ramadhan (untuk membacakan Al Qur'an) hingga Al Qur'an selesai dibacakan untuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Apabila Jibril Alaihissalam datang menemui Beliau, maka Beliau adalah orang yang paling lembut dalam segala kebaikan melebihi lembutnya angin yang berhembus"." (Muttafaq Alaih).

Maksud dari kedermawanan Rasulullah SAW melebihi lembutnya angin yang berhembus adalah:

أَشَارَ بِهِ إِلَى أَنَّهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْإِسْرَاعِ بِالْجُودِ أَسْرَعَ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ، وَإِلَى عُمُومِ النَّفْعِ بِجُوْدِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا تَعُمُ الرِّيحُ الْمُرْسَلَة جَمِيعَ تَهُبُ عَلَيْهِ.

"Menunjukkan sangat cepat dalam hal kedermawanan melebihi cepatnya angin ketika berhembus. Kedermawanan Nabi SAW juga memberikan manfaat yang menyeluruh seperti hembusan angin yang memberikan manfaat pada apa yang dilewatinya."

Jamaah yang dimuliakan Allah

Orang dermawan dijamin tidak akan merasa takut dan sedih, terutama di akhirat. Al Imam Fakhruddin Ar-Razi dalam tafsirnya, Mafatih Al-Ghaib menulis sebagai berikut:

إِنَّهَا تَدُلُّ عَلَى أَنَّ أَهْلَ الثَّوَابِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيُتَأَكَّدُ بِذَلِكَبِقَوْلِهِ تَعَالَى (لَا يَحْزُقُهُمُ الْفَزَعُ الْأَكْبَرُ).


"Sesungguhnya (ayat 274 Al-Baqarah) menunjukkan bahwa orang yang mendapat ganjaran sedekah tidak merasa ketakutan pada hari kiamat, hal ini dikuatkan dengan ayat Mereka tidak disusahkan oleh kedahsyatan yang besar pada (hari kiamat),(QS. Al-Anbiya: 103)"

Jamaah yang dimuliakan Allah

Jangan lewatkan kesempatan di bulan Ramadhan untuk meningkatkan kedermawanan dengan cara bersedekah atau berinfak serajin mungkin agar kita tetap menjadi dermawan setiap hari walaupun Ramadhan telah pergi.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |