REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Di era globalisasi dan transformasi digital yang begitu cepat, dunia pendidikan menghadapi tantangan besar: bagaimana mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter kuat dan akhlak mulia.
Universitas Islam Bandung (Unisba) hadir menjawab tantangan itu dengan menghadirkan pendidikan tinggi yang memadukan ilmu, iman, dan amal dalam satu tarikan napas.
Sejak berdiri pada 1958, Unisba konsisten memegang teguh nilai 3M: Mujahid, Mujtahid, dan Mujaddid. Nilai inilah yang menjadi ruh dalam setiap langkah pendidikannya. Mujahid berarti pejuang di jalan Allah yang berjiwa ikhlas dan tangguh.
Mujtahid adalah pencari ilmu yang kritis dan tekun. Sementara Mujaddid adalah pembaharu yang menghadirkan solusi bagi perubahan zaman.
Melalui perpaduan nilai-nilai tersebut, Unisba berkomitmen melahirkan lulusan yang bukan hanya unggul secara akademik, tetapi juga siap menjadi pemimpin berakhlakul karimah di tengah masyarakat.
Dengan akreditasi Unggul baik di tingkat institusi maupun sejumlah program studi, Unisba membuktikan diri sebagai salah satu universitas Islam terbaik di Indonesia. Pencapaian ini tidak datang begitu saja.
Dosen dan mahasiswa Unisba aktif dalam riset, publikasi ilmiah, serta pengabdian masyarakat yang berdampak nyata. Tak hanya di atas kertas, kiprah mereka di tingkat nasional dan internasional menjadi bukti bahwa Unisba bukan sekadar mengejar peringkat—melainkan menghadirkan kualitas yang sesungguhnya.
Sebagai kampus berwawasan global, Unisba juga membuka berbagai peluang internasional bagi mahasiswanya. Melalui kuliah tamu dari profesor luar negeri, program pertukaran pelajar, hingga kerja sama riset internasional, Unisba memberikan ruang bagi civitas akademika untuk memperluas wawasan dan jejaring dunia.
Namun di tengah derasnya arus teknologi dan globalisasi, Unisba tetap teguh menjaga jati dirinya sebagai universitas Islam yang berakar pada nilai-nilai keislaman. Inilah yang membedakan Unisba dari kampus lain: keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan keteduhan spiritual.
Unisba tidak hanya mendidik, tetapi juga menumbuhkan. Mahasiswa didorong untuk aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan, menerapkan ilmu di tengah masyarakat, dan belajar menjadi insan yang peduli.
Dari sinilah lahir pribadi tangguh yang siap berkontribusi bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk umat dan bangsa.
Kini, ketika dunia bergerak cepat dan batas antarnegara semakin kabur, Unisba terus melangkah maju dengan semangat rahmatan lil ‘alamin. Kampus ini tidak sekadar mencetak sarjana, tetapi membentuk insan paripurna yang berpikir global, berjiwa islami, dan berakhlakul karimah.
Menjadi bagian dari Unisba berarti menjadi bagian dari perjalanan menuju masa depan yang mencerdaskan dan menyejukkan peradaban. Karena di Unisba, setiap langkah belajar bukan hanya untuk meraih gelar, tetapi untuk membangun makna.