Tips Jalani Bulan Puasa dengan Pola Makan Sehat, Makanan Berserat Jadi Kunci

3 months ago 49

Tips Jalani Bulan Puasa dengan Pola Makan Sehat, Makanan Berserat Jadi Kunci

Eating Reorder. (Foto: Wiwie/Okezone)

Memasuki tahun 2025, banyak masyarakat yang mulai memiliki resolusi untuk menerapkan pola hidup sehat. Misalnya, dengan mengikuti berbagai kegiatan atau program tertentu. Salah satu yang sedang ngetren adalah program Eating Reorder yang baru-baru ini menggelar kegiatan bertajuk Eating Reorder Fest (ERFest) dengan tema “Revolusi 2025” di M Bloc Space, Jakarta, Sabtu (11/1/2025).

Eating Reorder adalah gaya hidup sehat yang memprioritaskan pendekatan natural dengan memperbaiki pola pikir dalam pola makan. Program Eating Reorder didesain secara personal untuk mampu memenuhi kebutuhan masing-masing anggotanya sesuai dengan kondisi dan tujuan kesehatannya.  

Namun, masih ada beberapa alasan yang kerap menghantui masyarakat saat ingin memulai mengikuti program gaya hidup sehat. Misalnya, karena sebentar lagi kita akan mendekati bulan puasa. Bulan puasa kerap menjadi alasan bagi beberapa orang untuk sejenak melupakan gaya hidup sehat. 

Padahal, menurut Roy Irawan, penggagas Eating Reorder di bawah bendera PT Sehat Kaya Raya Bahagia, bulan puasa justru menjadi momen yang tepat bagi masyarakat untuk memulai gaya hidup sehat. 

“Nah makanya yok kita sama-sama justru menjelang puasa ini justru saatnya yang bagus untuk memulai. Sekalian. Niatnya udah ada, ibadahnya biar komplit,” ujar Roy, dalam jumpa pers.

Roy lantas membagikan salah satu tips jitu bagi mereka yang ingin mulai menerapkan atau mengikuti program gaya hidup sehat di bulan puasa nanti. Misalnya, dengan mulai mengubah mindset terhadap menu berbuka puasa yang tidak harus selalu dengan yang manis-manis. Justru, menurutnya, masyarakat harus mulai mengonsumsi menu berbuka puasa hingga menu sahur yang kaya akan protein dan serat. 

“Tipsnya agak teknis ya. Cuma menurut saya, lebih kalau misalnya mau berbuka, itu habis perut kosong, mau itu sahur atau berbuka kan perut keadaan kosong tuh, diisi sama protein dan serat dulu yang banyak,” tuturnya. 

“Intinya berbuka dengan protein dan serat yang tinggi karena tidak akan menaikkan gula darah,” lanjutnya.

Roy menjelaskan, berbuka puasa dengan makanan dan minuman manis justru bisa membuat gula darah cepat melonjak naik sehingga bisa memicu kenaikan berat badan karena lemak yang tak sehat. 

“Kalau misalnya bukanya pakai yang manis-manis, banyak karbohidrat sederhananya, gula darahnya langsung naik, gula darah kalau naik dia jadi energi ya,” katanya.

“Kalau dipakai lari masih mending, kalau nggak dipakai lari? Habis itu nonton tv, leyeh-leyeh, akhirnya jadi apa? Akhirnya gula yang berlebihan nggak kepakai jadi lemak,” sambungnya. 

Sebagai informasi, kegiatan bertajuk Eating Reorder Fest (ERFest) dengan tema “Revolusi 2025” dikemas sebagai sebuah perayaan interaktif yang menggabungkan edukasi kesehatan, hiburan, dan kegiatan komunitas.  Ajang ini juga menjadi wadah inspirasi bagi individu untuk memulai perjalanan hidup sehat mereka.

“Festival ini menjadi puncak dari komitmen Eating Reorder dalam mendukung masyarakat Indonesia untuk mengubah pola pikir dan pola makan demi kehidupan yang lebih sehat,” ujar Roy.

ERFest 2025, lanjutnya, merupakan langkah nyata untuk mengajak masyarakat memulai revolusi 2025 dengan pola pikir yang positif dan kebiasaan yang lebih baik. 

“Ini bukan hanya tentang perubahan fisik, tetapi juga cara kita memandang kesehatan secara menyeluruh,” kata Roy.

Roy menjelaskan, Eating Reorder juga dilakukan tanpa obat-obatan, tanpa suplemen, dan tanpa produk apapun. Biaya yang diperlukan ditentukan berdasarkan komitmen dan kemampuan individu masing-masing.

“Hingga saat ini Eating Reorder telah membantu lebih dari 12.500 anggota dalam perjalanan sehat mereka di bawah bimbingan 60 coach berpengalaman dan 200 asisten coach,” tutur Roy Irawan.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |