Playsonality, sebuah metode unik yang menggabungkan keilmuan psikologi, permainan, dan pengembangan diri yang amat berguna bagi para karyawan dan profesional. (Foto: Ist/Okezone)
Bagi para para pekerja dan profesional muda, memasuki bulan Ramadhan bisa jadi disikapi dengan cara yang sangat berbeda satu sama lain. Sebagian orang merasa gembira karena akan menjalani gemblengan fisik dan mental sebulan penuh. Bagi mereka, ini adalah waktu tepat untuk recharging, menata fisik dan mental agar menjadi lebih sehat.
Namun, bagi sebagian lainnya, bulan puasa jadi momok yang mengerikan. Apalagi untuk mereka yang sehari-hari cenderung temperamental dan tidak sabaran. Alih-alih gembira, mereka bisa panik karena selain harus menghadapi lapar, mereka juga harus mengendalikan emosi mati-matian.
Lalu, bagaimana sebaiknya para pekerja dan profesional menyiapkan mental psikologisnya ketika memasuki bulan puasa?
“Di dunia kerja, emosi yang tidak terkendali bisa menjadi tantangan besar. Momen Ramadhan ini adalah waktu yang tepat untuk melatih diri agar lebih sabar dan stabil,” ujar Julius Suharto, pencipta kerangka kerja Playsonality, sebuah metode unik yang menggabungkan keilmuan psikologi, permainan, dan pengembangan diri yang amat berguna bagi para karyawan dan profesional, dikutip Jumat (21/2/2025).
Salah satu cara menjaga emosi, menurut Julius, adalah dengan mengenali pemicunya. Bagi seorang profesional muda dan pekerja, mengenali emosi dapat menjadi tantangan baru untuk diri mereka sendiri. Biasanya emosi muncul akibat beban pekerjaan, atau dampak hubungan kerja dengan atasan, bawahan, maupun rekan kerja. “Emosi bisa pula dipicu akibat ketidakmampuan mengendalikan keseimbangan antara ekspektasi diri versus kenyataan yang dihadapi,” tutur tutur praktisi bersertifikat LEGO® Serious Play Facilitator tahun 2017 tersebut.
Jika mampu mengenali pemicunya, seorang profesional akan berusaha untuk mencapai tahap ketenangan, yang merupakan faktor penting untuk meningkatkan kesadaran diri dengan emosi yang tengah dirasakan. Tanpa adanya ketenangan, tegas Julius, pendapat dan pikiran kita dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang bukan merupakan bagian dari emosi Anda sesungguhnya.
“Tenangkan diri Anda dan coba kenali apa yang sedang Anda rasakan saat ini, “ ujar Julius.
Setelah mengenali emosi, pemilik PT Bravo Sinergi Solusi ini menyarankan para pekerja dan profesional muda untuk melatih pengendalian diri. Pengendalian diri dapat dilatih melalui beberapa metode, seperti puasa atau meditasi. Dengan emosi yang lebih stabil, produktivitas meningkat, dan hubungan kerja pun jadi lebih harmonis.
Itulah kenapa berpuasa, misalnya di bulan Ramadhan, jika dilakukan dengan mindset yang benar akan mampu membawa seseorang ke tingkat pengendalian diri yang lebih baik. Dengan demikian, seseorang bukan hanya mampu mengendalikan melainkan juga mampu menjalani hidup yang lebih bahagia.
Namun, jika selama Ramadhan ada masa dimana emosi terus mendera, Julius menyarankan strategi tersendiri.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita lifestyle lainnya