Tank Merkava Israel Tembaki Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon

1 hour ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) menyatakan pada Rabu (10/12/2025), pasukan penjaga perdamaiannya diserang tembakan tentara Israel di dekat daerah Sarda di Lebanon selatan. UNIFIL mengungkapkan, peristiwa itu sebagai "pelanggaran serius" terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701.

Dalam sebuah pernyataan, UNIFIL melaporkan patroli pasukan penjaga perdamaian dengan kendaraan bertanda di sepanjang Garis Biru menjadi sasaran tentara Israel yang mengendarai tank Merkava pada hari Selasa.

Menurut misi tersebut, pasukan pendudukan Israel menembakkan sepuluh tembakan senapan mesin di atas konvoi, diikuti oleh empat tembakan tambahan di dekatnya.

Pasukan penjaga perdamaian segera mengaktifkan saluran dekonflik UNIFIL untuk meminta agar pasukan Israel menghentikan tembakan mereka. Misi tersebut menekankan bahwa baik tank Israel maupun konvoi PBB berada di dalam wilayah Lebanon pada saat kejadian. Tidak ada korban luka yang dilaporkan.

UNIFIL mengatakan,  tentara Israel telah diberitahu sebelumnya tentang waktu dan rute pasti patroli tersebut, sebagaimana dipersyaratkan untuk pergerakan di daerah sensitif di sepanjang Garis Biru.

“Serangan terhadap atau di dekat pasukan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran serius terhadap resolusi Dewan Keamanan 1701,” kata misi tersebut, menyerukan kepada tentara Israel “untuk menghentikan perilaku agresif dan serangan terhadap atau di dekat pasukan penjaga perdamaian yang berupaya membangun kembali stabilitas di sepanjang Garis Biru.”

Menurut kantor berita Anadolu, tentara Israel belum berkomentar tentang insiden tersebut.

Patroli PBB di Lebanon selatan telah berulang kali menghadapi tindakan Israel, termasuk penargetan laser dan tembakan peringatan, yang oleh juru bicara Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, Stéphane Dujarric, digambarkan sebagai “sangat berbahaya.”

Gencatan senjata telah berlaku di Lebanon sejak November 2024 setelah lebih dari setahun serangan Israel yang menewaskan lebih dari 4.000 orang dan melukai 17.000 orang, di tengah perang genosida di Gaza.

Sejak gencatan senjata, Kementerian Kesehatan Lebanon telah mencatat 335 kematian dan 973 luka-luka dalam 1.038 serangan Israel.

Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, tentara Israel diharuskan untuk menarik diri dari Lebanon selatan pada Januari 2025, tetapi mereka hanya mundur sebagian dan terus mempertahankan pasukan di lima pos perbatasan.

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |