.png)
4 hours ago
4
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendakwah asal India, Syekh Fariq Zakir Naik, menyampaikan ceramah yang memadukan penjelasan sains modern dan dalil-dalil dari Alquran. Dalam pemaparannya, putra dai internasional Dr Zakir Naik itu menyoroti bagaimana Kitabullah telah mengungkap berbagai fenomena alam secara perinci. Bahkan, ada banyak isyarat tentang hukum-hukum alam yang sudah disebut dalam firman Allah, jauh sebelum perkembangan sains modern.
Sebagai contoh, lanjut Syekh Fariq, ialahsiklus air dan struktur geologi bumi. Alquran secara detail membahas siklus air dalam berbagai tempat, misalnya surah az-Zumar ayat ke-21; ar-Rum ayat ke-24 dan 28; al-Mu’minun ayat ke-18; al-Hijr ayat ke-22; serta an-Nur ayat ke-43.
Ia mengatakan, ayat-ayat tersebut menggambarkan proses turunnya hujan dari langit. Bukan hanya itu, seluruh firman Allah itu juga menyebut pembentukan awan serta peran angin dalam proses yang menghasilkan hujan.
Menurut Syekh Fariq, Allah SWT telah menyebutkan berbagai proses alam tersebut dalam Alquran, yakni sejak lebih dari 1.400 tahun lalu. Ini jauh sebelum dunia sains modern mengelaborasinya.
"Jadi, Allah SWT telah membahas siklus air secara rinci 1.400 tahun yang lalu, dan sains baru menemukannya beberapa ratus tahun yang lalu,” ujar Syekh Fariq saat berceramah dalam kegiatan safari dakwah bertajuk "Indonesia Tour 2025" di Jakarta, Sabtu (19/7/2025).
Ia juga menyoroti istilah dalam surah al-Hijr yang menggunakan kata "لَوَاقِحَ", yang berarti 'angin pembuahan.' Menurut Syekh Fariq, kata ini secara spesifik menggambarkan peran angin dalam menyebarkan "serbuk sari" dan membentuk awan hujan, sebagaimana kini terkuak oleh ilmu meteorologi.
Lebih lanjut, Syekh Fariq menjelaskan, Alquran juga memuat pengetahuan geologi, seperti fungsi gunung sebagai penstabil bumi. Ia mengutip beberapa surah, seperti an-Naba, al-Mursalat, dan al-Ghasyiyah. Semua itu menggambarkan gunung sebagai pasak bumi.
Menurut Syekh Fariq, hal ini selaras dengan temuan geologi modern yang menyebut, gunung memiliki akar yang dalam sehingga berperan menjaga keseimbangan kerak bumi.
