Sustainability Disclosure Reporting, Standardisasi Pengungkapan Jadi Kunci

1 day ago 4

kebutuhan atas sistem pelaporan dan pengungkapan berkelanjutan terus berkembang menyesuaikan dinamika di kalangan industri pemakainya.

 MNC media)

Sustainability Disclosure Reporting, Standardisasi Pengungkapan Jadi Kunci (foto: MNC media)

IDXChannel - Pengungkapan keberlanjutan (sustainability disclosure) dinilai memiliki peran penting dan strategis dalam industri pasar modal dan ekosistem pendanaan internasional secara keseluruhan.

Di lain pihak, kebutuhan atas sistem pelaporan dan pengungkapan berkelanjutan (sustainability disclosure reporting) terus berkembang menyesuaikan dinamika di kalangan industri pemakainya.

Karenanya, dibutuhkan standardisasi kualitas yang terpantau, dan dapat mengakomodasi seluruh kepentingan dari pihak-pihak terkait, sehingga kualitas dari pelaporan tersebut dapat terjaga dengan baik.

Hal tersebut disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Sidharta Utama, saat mendampingi Tim Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) menyambut kunjungan General Court of Audit (GCA) dari Kerajaan Saudi Arabia, di Jakarta, pekan lalu.

"Atas kebutuhan (standardisasi kualitas) tersebut, IAI telah berinisiasi membentuk Dewan Pemantau Standar Keberlanjutan (DPSK) dan Dewan Standar Keberlanjutan (DSK)," ujar Sidharta, yang hadir dalam kapasitasnya sebagai Anggota Dewan Pengurus Nasional IAI, sekaligus juga Board Member of International Federation of Accountants (IFAC).

Sidharta hadir bersama Ketua Dewan Pengurus Nasional IAI, Ardan Adiperdana, dan tujuh perwakilan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), yang dipimpin oleh Kepala Pusat Akademik dan Teknologi Pembelajaran Badiklat PKN BPK, Firdaus Amyar, serta Anggota Majelis Kehormatan dan Kode Etik (MKKE) BPK RI, Lindawati Gani.

Menurut Sidharta, IAI sejauh ini telah menjalankan peran strategis sebagai organisasi profesi akuntan terbesar di Indonesia, yang berperan besar dalam mengembangkan kompetensi akuntansi profesional yang berstandar global melalui Sertifikasi Charetered Accountant (CA) Indonesia.

Hal ini tak lepas dari posisi IAI sebagai anggota sekaligus pendiri dari International Federation of Accountants (IFAC) dan ASEAN Federation of Accountants (AFA).

"Selama lebih dari 50 tahun IAI telah menjalankan tugas sebagai standard-setter, mulai dari pengesahan Prinsip Akuntan Indonesia (PAI) pada 1973 menyongsong reaktivitasi Pasar Modal Indonesia, yang kemudian berubah menjadi Standar Akuntansi Keuangan pada 1994 yang mengadopsi standar global International Accounting Standards (IAS) dan International Financial Reporting Standards (IFRS)," ujar Sidharta.

Pada akhir 2024 lalu, IAI melalui DSK juga telah menerbitkan Peta Jalan Standar Keberlanjutan dan Draf Eksposur Standar Pengungkapan Keberlanjutan 1 dan 2, yang diadopsi dari IFRS S1-S2 yang dikeluarkan ISSB.

Di lain pihak, terkait kunjungan GCA sendiri, Sidharta mengapresiasinya sebagai salah satu peluang bagi IAI untuk berinteraksi dengan ekosistem akuntansi internasional, sebagai bagian dari penyesuaian atas dinamika yang terjadi di level global.

"Ini juga menjadi upaya kami dalam meningkatkan Kerjasama dan kolaborasi dalam rangka pertukaran pengetahuan, best practices, dan kesempatan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi Akuntan sektor public," ujar Sidharta.

(taufan sukma)

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |