Pemprov Jakarta memastikan fasilitas pengolahan sampah modern alias Reuse Derived Fuel (RDF) Plant yang berlokasi di Rorotan siap beroperasi.
Pemprov Jakarta memastikan fasilitas pengolahan sampah modern alias Reuse Derived Fuel (RDF) Plant yang berlokasi di Rorotan siap beroperasi. (Foto: MNC Media)
IDXChannel - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta memastikan fasilitas pengolahan sampah modern alias Reuse Derived Fuel (RDF) Plant yang berlokasi di Rorotan siap beroperasi. RDF Plant Jakarta senilai Rp1,3 triliun tersebut diklaim mampu mengolah hingga 2.500 ton sampah per hari.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto menilai, RDF Plant berperan penting mengurangi ketergantungan pada Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dengan mengolah sampah menjadi bahan bakar alternatif. RDF Plant Jakarta sudah didukung dengan teknologi mutakhir untuk memastikan proses pengolahan sampah berjalan sesuai standar lingkungan yang ketat.
“Fasilitas ini dilengkapi dengan sistem pengendalian bau yang canggih, termasuk deodorizer dengan teknologi ozonisasi dan UV sterilization yang mampu menetralkan bau seperti amonia dan hidrogen sulfida melalui proses oksidasi. Selain itu, filter karbon aktif juga digunakan untuk menyerap partikel bau yang tersisa,” katanya lewat keterangan resmi dikutip Kamis (13/2/2025).
Selain sistem deodorizer, kata Asep, RDF Plant ini juga dilengkapi dengan teknologi cyclone dan wet scrubber untuk menyaring udara dari hasil pembakaran sebelum dilepaskan ke lingkungan. Kedua teknologi ini untuk memastikan bahwa udara yang keluar dari fasilitas sudah dinetralkan sehingga tidak menimbulkan bau dan emisi yang membahayakan lingkungan.
“Kami telah menyiapkan Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan sistem tangki ekualisasi, tangki koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi, kolam anaerobik, tangki oksidasi, serta tangki filtrasi pasir agar air limbah hasil operasional dapat digunakan kembali untuk pencucian truk dan penyiraman tanaman di sekitar fasilitas,” ujar Asep
Sebagai upaya menjaga kualitas udara, RDF Plant Rorotan juga dilengkapi dengan Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) Mobile yang mampu memantau kualitas udara secara real-time dengan berbagai parameter, seperti PM 2.5, PM 10, CO, NO2, ozon, dan SO2.
“Kami telah menerapkan standar tinggi dalam setiap aspek operasional RDF Plant ini, mulai dari penerapan teknologi pengendalian emisi hingga prosedur kebersihan yang ketat. Hal ini bertujuan agar RDF Plant tidak hanya menjadi solusi pengelolaan sampah, tetapi juga memberikan kenyamanan bagi masyarakat di sekitarnya,” kata Asep.
Dengan penggunaan teknologi canggih ini, RDF Plant Jakarta tidak hanya menjadi fasilitas terbesar di dunia, tetapi juga menjadi role model dalam pengelolaan sampah berkelanjutan di Indonesia. Selain membantu mengurangi dampak lingkungan, RDF Plant ini mampu menghasilkan bahan bakar alternatif yang dapat dimanfaatkan oleh industri semen dan pembangkit listrik.
Pada pra-commissioning alias uji coba akhir pekan lalu, sempat terjadi kebocoran bau yang dirasakan oleh warga sekitar. Project Manager Pembangunan RDF Plant Jakarta KSO Wika-Jaya Konstruksi, Angga Bagus meminta maaf atas kejadian tersebut. Dia mengungkapkan, insiden ini terjadi akibat proses pengaturan (set up) unit Advanced Oxidation Process (AOP) pada deodorizer saat itu belum beroperasi penuh.
"Ke depan, kami memastikan bahwa kejadian ini tidak akan terulang. Seluruh sistem pengendalian bau kini sudah disempurnakan dan siap beroperasi optimal untuk memastikan RDF Plant berjalan tanpa dampak negatif bagi masyarakat sekitar," ujar Angga.
(Rahmat Fiansyah)