Saham emiten jasa ride-hailing PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) meningkat pada Selasa (4/2/2025) seiring rumor merger dengan Grab.
Saham GOTO Naik di Tengah Rumor Merger dengan Grab. (Foto: GoTo)
IDXChannel – Saham emiten jasa ride-hailing PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) meningkat pada Selasa (4/2/2025) seiring rumor rencana penggabungan bisnis (merger) dengan Grab Holdings Ltd. yang semakin intensif.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham GOTO naik 4,94 persen ke Rp85 per saham hingga 11.46 WIB, dengan nilai transaksi Rp225,25 miliar.
Dengan ini, saham GOTO terkerek 6,25 persen dalam sepekan.
Secara teknikal, dalam grafik harian, saham GOTO menunjukkan tren bullish sejak Desember 2024. Meski sempat turun ke Rp81, pergerakan harga yang membentuk higher highs dan higher lows mengindikasikan potensi kenaikan lebih lanjut.
Jika harga berhasil menembus Rp90 dengan volume kuat, saham GOTO berpotensi naik ke Rp100-Rp110. Namun, jika gagal, harga bisa terkoreksi Rp81-83 sebelum mencoba naik lagi.
Di jangka pendek, jika harga bertahan di atas Rp85, target Rp90-95 masih mungkin tercapai.
Diwartakan sebelumnya, melansir dari laporan DealStreetAsia yang mengutip sumber terkait, kedua perusahaan menargetkan untuk menyelesaikan diskusi sebelum akhir 2025.
Seorang eksekutif yang terlibat dalam negosiasi menyebut, kesepakatan ini harus terjadi pada 2025 atau tidak sama sekali.
Sementara itu, seorang eksekutif dari Provident Capital Partners—investor di GoTo—dilaporkan menjadi pendorong utama dalam pembicaraan tersebut.
Mengutip Investing.com, dua raksasa layanan transportasi dan pengantaran makanan di Asia Tenggara tersebut dikabarkan telah beberapa kali menjajaki pembicaraan merger dalam beberapa tahun terakhir.
Meski belum ada kepastian, sejumlah analis menilai penyatuan kedua perusahaan ini tak terhindarkan mengingat tumpang tindih bisnis yang cukup besar.
Merger ini diperkirakan dapat memperkuat ambisi fintech keduanya sekaligus membantu meredam kerugian akibat persaingan ketat di sektor transportasi dan layanan pesan-antar.
Selain itu, jika bergabung, Grab dan GoTo akan memiliki posisi lebih kuat menghadapi Uber Technologies Inc., pesaing global yang terus melebarkan sayapnya di kawasan ini.
Baik Grab maupun GoTo sama-sama didukung oleh SoftBank Group Corp dari Jepang.
Grab, yang melantai di Nasdaq melalui mekanisme SPAC pada 2020, saat ini memiliki valuasi sebesar USD18,28 miliar. Sementara itu, GoTo yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki kapitalisasi pasar sekitar Rp85,85 triliun atau setara USD5,25 miliar. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.