Puasa di Bulan Syaban Boleh atau Tidak, Ini Penjelasannya

3 months ago 44

JAKARTA - Bulan Syaban adalah bulan yang memiliki keutamaan besar dalam Islam. Bulan Syaban kerap dimanfaatkan umat Islam untuk memperbanyak amal ibadah, termasuk puasa sunnah. 

Namun, muncul pertanyaan, apakah diperbolehkan berpuasa di bulan Syaban? Berikut ulasannya, sebagaimana dihimpun Okezone pada Selasa (14/1/2025):

1. Hukum Puasa di Bulan Syaban

Para ulama sepakat, berpuasa di bulan Syaban adalah sunnah. Rasulullah SAW memperbanyak puasa di bulan ini sebagaimana diriwayatkan Aisyah r.a. dalam hadist.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ، وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ
Artinya: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa penuh pada bulan lain kecuali Ramadhan, dan aku tidak pernah melihat beliau memperbanyak puasa lebih banyak daripada di bulan Syaban.”  (HR. Bukhari No. 1969, Muslim No. 1156).

2. Keutamaan Puasa di Bulan Syaban

Bulan Syaban sering disebut sebagai bulan diangkatnya amal perbuatan manusia kepada Allah SWT. Dalam sebuah hadist diriwayatkan Usamah bin Zaid ra, Rasulallah menyebutkan:  
ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، وَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

Artinya: "Itu adalah bulan yang sering dilupakan manusia antara Rajab dan Ramadhan. Bulan ini adalah bulan di mana amal-amal diangkat kepada Rabb semesta alam, dan aku ingin amalku diangkat sementara aku dalam keadaan berpuasa."(HR. An-Nasa’i No. 2357, Ahmad No. 21753).

Puasa di bulan Syaban juga menjadi latihan spiritual untuk menyambut bulan Ramadhan, sehingga fisik dan mental sudah terbiasa dengan ibadah puasa.

3. Tata Cara Puasa di Bulan Syaban

Puasa di bulan Syaban sama seperti puasa sunnah lainnya. Berikut tata cara niat puasa sunnah:  
1. Niat puasa sunnah Syaban dilakukan di malam hari atau sebelum waktu Subuh.  
   Contoh niatnya:  
   "Nawaitu shauma ghadin sunnatan lillahi ta'ala."  
   (Artinya: Aku berniat puasa sunnah esok hari karena Allah Ta’ala).  
2. Menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan hal-hal lainnya sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
3. Mengutamakan adab puasa, seperti menjaga lisan, memperbanyak dzikir, membaca Alquran, dan berdoa.

4. Larangan Puasa di Akhir Syaban

Meskipun puasa di bulan Syaban dianjurkan, ada larangan untuk berpuasa pada hari-hari terakhir bulan ini. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda:  
لَا تَقَدَّمُوا شَهْرَ رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ وَلَا يَوْمَيْنِ إِلَّا رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمًا فَلْيَصُمْهُ
Artinya: “Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan berpuasa sehari atau dua hari sebelumnya, kecuali seseorang yang biasa melakukan puasa (sunnah), maka boleh baginya berpuasa.” (HR. Bukhari No. 1914, Muslim No. 1082)  

Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kebingungan antara puasa sunnah dengan puasa wajib Ramadhan.

Berpuasa di bulan Syaban adalah sunnah yang dianjurkan sebagai bentuk persiapan menyambut bulan Ramadhan. Namun, penting untuk memperhatikan larangan berpuasa di hari-hari terakhir bulan ini. 

Dengan niat yang ikhlas dan pemahaman yang benar, ibadah puasa di bulan Syaban dapat menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Wallahualam.
 

Dengarkan Murrotal Al-Qur'an di Okezone.com, Klik Tautan Ini: https://muslim.okezone.com/alquran

Follow Berita Okezone di Google News

(erh.-)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Follow

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |