SIG ke depan bakal meningkatkan fokus pada segmen ritel melalui strategi yang lebih fokus pada kondisi tiap-tiap daerah.
Perkuat Ekspor Jangka Panjang, SIG (SMGR) Kebut Proyek Dermaga di Tuban (foto: iNews Media Group)
IDXChannel - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), atau SIG, terus berupaya memaksimalkan kinerja ekspor guna memperkuat bisnis Perseroan secara berkelanjutan.
Upaya tersebut, salah satunya, dilakukan dengan menggenjot pelaksanaan proyek pengembangan dermaga dan fasilitas produksi di Pabrik Tuban.
Proyek tersebut digarap oleh SIG melalui salah satu anak usahanya, yaitu PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB), atau SBI, dengan menggandeng Taiheiyo Cement Corporation
"(Penyelesaian proyek dermaga dan fasilitas produksi) Ini penting bagi kami untuk meningkatkan kapasitas ekspor ke pasar internasional, khususnya Amerika Serikat, terutama untuk produk semen tiper khusus," ujar Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, Jumat (2/5/2025).
Dengan kapasitas ekspor hingga satu juta ton semen per tahun, menurut Vita, proyek ini akan menjadi tonggak penting tidak hanya dalam memperkuat kapasitas distribusi, namun juga sekaligus berkontribusi terhadap daya saing pasar ekspor dan memperkuat jaringan distribusi global Perusahaan.
"SIG siap melayani pasar internasional dengan membawa produk kebanggaan anak bangsa ke kancah dunia. Tidak hanya untuk mengatasi tantangan pasar domestik yang semakin kompetitif serta kondisi oversupply, ekspansi bisnis ini juga menjadi ajang pembuktian bahwa SIG mampu bersaing dengan produsen semen global," ujar Vita.
Vita menjelaskan, strategi Perseroan untuk menekuni peluang di pasar regional terbukti berhasil menyumbang penjualan sebanyak 2,37 juta ton semen pada Triwulan I-2025 lalu, atau naik 13,8 persen dibanding realisasi ekspor pada periode sama tahun lalu. Capaian tersebut dikatakan Vita sebagai catatan positif yang layak diapresiasi, di tengah ketatnya persaingan pasar ritel, khususnya di pasar dalam negeri.
Secara keseluruhan, sebagaimana terkonfirmasi dalam Laporan Keuangan Perseroan, SIG di sepanjang tiga bulan pertama 2025 berhasil membukukan volume penjualan total sebanyak 8,57 juta ton, dengan nilai pendapatan mencapai Rp7,65 triliun. Dari perolehan tersebut, Perseroan berhasil menyisihkan nilai laba sebelum pajak sebesar Rp102 miliar, dan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp43 miliar.
Vita mengakui bahwa di sepanjang Triwulan I-2025 industri semen domestik mengalami kontraksi yang cukup signifikan, baik pada segmen semen kantong (retail) maupun curah (bulk). Kondisi ini berdampak pada penurunan volume penjualan dan pendapatan SIG. Karenanya, dengan catatan penjualan di kawasan regional yang meningkat 13,8 persen secara tahunan, hal tersebut tentu cukup membantu Perseroan agar tidak terperangkap dalam tren penurunan kinerja secara lebih dalam.
Untuk mendorong pertumbuhan kinerja, dikatakan Vita, pihaknya ke depan bakal meningkatkan fokus pada segmen ritel melalui strategi yang lebih fokus pada kondisi tiap-tiap daerah. SIG juga terus menjaga kepemimpinan dalam industri dengan menghadirkan portofolio semen hijau dan produk turunannya yang inovatif dan ramah lingkungan.
"Salah satunya adalah bata interlock presisi yang cocok untuk mendukung program 3 juta rumah dari pemerintah dalam rangka menyediakan hunian berkualitas, terjangkau, dan ramah lingkungan bagi masyarakat," ujar Vita.
(taufan sukma)