Pengakuan Media Zionis: Hamas Terbukti Cepat Bangkit Lebih Kuat dari Sebelumnya

3 hours ago 1

Pasukan al Qassam sayap militer Hamas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Media zionis The Times of Israel mengakui kekuatan Hamas yang akan terus menguasai Gaza meski perjanjian perdamaian antara Israel dan Palestina yang difasilitasi Amerika menekankan pelucutan senjata mereka.

“Hamas telah berulang kali membuktikan bahwa mereka mampu menanggung kerusakan besar dan bangkit lebih kuat dari sebelumnya,” tulis Lazar Berman, penulis The Times of Israel yang dimuat pada Senin (20/10/2025).

Dalam bayang-bayang reruntuhan Gaza, kelompok perlawanan Hamas justru tumbuh bagai jamur di musim hujan—setiap kali dihancurkan, mereka muncul kembali dengan struktur yang lebih kompleks dan adaptif.

Jaringannya yang cair banyak membuat pasukan Israel frustrasi bahkan cemas: untuk setiap komandan yang ditembak mati, tiga pengganti baru telah siap mengisi kekosongan. Mereka bukan tentara konvensional yang bergantung pada logistik terpusat, melainkan gerilyawan urban yang menyatu dengan denyut nadi kamp-kamp pengungsian dan terowongan bawah tanah yang tak pernah benar-benar dipetakan oleh intelijen terhebat sekalipun.

Ketangguhan Hamas sesungguhnya terletak pada kemampuannya berimprovisasi di tengah kepungan total. Di bawah blokade darat, laut, dan udara selama bertahun-tahun, mereka merakit roket dari pipa saluran air dan peluncur rudal dari kontainer bekas. Ini menjadi bukti bahwa kreativitas bisa menjadi senjata paling mematikan ketika sumber daya terbatas.

Setiap gempuran bom Israel yang menghancurkan permukaan tanah justru memperdalam "negara bawah tanah" mereka: terowongan-terowongan yang bukan sekadar jalur penyelundupan, melainkan ibu kota gerilya dengan sistem komando, logistik, dan komunikasi yang tetap berdenyut saat dunia di atasnya luluh lantak.

Yang paling membuat Israel tidak pernah tenang adalah kemampuan Hamas untuk bangkit secara politis dari setiap kehancuran fisik. Setiap serangan yang mengorbankan warga sipil justru menjadi pupuk bagi rekrutmen massa.

Kekejaman yang tampak di media global menjadi kartu truf yang memperlebar dukungan diam-diam bahkan di antara rakyat Palestina yang awalnya kritis terhadap mereka. Dalam permainan psikologis ini, pesan Hamas konsisten: "Kami mungkin kehilangan medan perang hari ini, tapi kami akan memenangkan perang narasi besok."

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |