Paramiliter RSF Rebut Kota Strategis di Darfur, Sudan Semakin Terpecah

11 hours ago 1

Paramiliter RSF Rebut Kota Strategis di Darfur, Sudan Semakin Terpecah

Paramiliter RSF merebut markas tentara Sudan di Al-Fashir. (Foto: X)

JAKARTA - Pasukan paramiliter Sudan bertempur di kantong-kantong perlawanan terakhir di sebuah kota di Darfur, yang akan menegaskan pembagian geografis negara itu di antara faksi-faksi militer yang bertikai. Kota Al-Fashir, Darfur Barat, yang merupakan benteng terakhir tentara pemerintah Sudan, telah dikepung selama 18 bulan oleh pasukan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF).

Kemajuan pasukan RSF juga telah menimbulkan kekhawatiran akan adanya pembalasan terhadap sekitar 250.000 orang yang tersisa di Al-Fashir dan memicu eskalasi pertempuran di tempat lain di Sudan, demikian dilansir Reuters.

Sejak Minggu (26/10/2025), ketika RSF menyatakan telah merebut markas tentara di Al-Fashir, para pejuang RSF menahan warga sipil yang melarikan diri di kota-kota dan desa-desa terdekat, menurut para saksi mata serta sumber-sumber kemanusiaan dan militer. Sekitar 26.000 orang telah mengungsi akibat pertempuran tersebut, menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM).

Panglima Angkatan Darat Sudan, Abdel Fattah al-Burhan, mengonfirmasi dalam pidato yang disiarkan bahwa pasukannya telah memutuskan untuk mundur dari kota “mengingat kerusakan dan pembunuhan yang disengaja terhadap warga sipil.”

Dua sumber militer Sudan mengatakan pada Senin (27/10/2025) bahwa ribuan tentara dari angkatan darat dan mantan kelompok pemberontak sekutu dikepung oleh para pejuang RSF setelah mundur ke permukiman di Al-Fashir bagian barat.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari

Follow

Berita Terkait

Telusuri berita news lainnya

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |