Ono Surono Nilai Pilkades Hybrid Indramayu Bisa Diadopsi Seluruh Jabar

3 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU– Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Indramayu menarik perhatian DPRD Provinsi Jawa Barat. Indramayu menjadi daerah pertama yang menerapkan sistem hybrid dalam proses pemungutan suara, memadukan kehadiran fisik pemilih di TPS dengan pemilihan berbasis perangkat digital.

Wakil Ketua DPRD Jabar, Ono Surono menilai inovasi tersebut sebagai langkah penting dalam modernisasi tata kelola pemerintahan desa. Kehadiran Pilkades digital, kata dia, merupakan bagian dari program Citra Bakti DPRD untuk memastikan pelayanan publik berlangsung lebih efektif, efisien, dan akuntabel.

“Sistem ini tetap menjaga asas langsung, umum, bebas, dan rahasia. Namun dari sisi anggaran, efisiensinya sangat signifikan. Jika satu TPS biasanya membutuhkan sekitar Rp 25 juta, kini hanya Rp 4 juta. Artinya, lebih dari 80 persen anggaran dapat dihemat,” ujar Ono di Indramayu, Rabu (10/12/2025).

Ia berharap pilot project yang sedang diuji tersebut dapat menjadi model penyelenggaraan Pilkades di wilayah lain di Jawa Barat. “Jika berhasil, sistem digital ini dapat diterapkan di seluruh desa pada Pilkades berikutnya. Ini langkah maju bagi tata kelola pemerintahan desa,” ujarnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Jawa Barat, Mochamad Ade Afriandi menjelaskan Pilkades Hybrid di Indramayu merupakan upaya nyata mendorong transformasi digital dalam pemilihan kepala desa. Menurutnya, digitalisasi tidak sekadar memindahkan surat suara ke perangkat elektronik, tetapi mengubah seluruh alur pemilihan agar lebih cepat dan akurat.

“Pemilih tetap datang ke TPS, tetapi proses pencoblosan dilakukan melalui perangkat elektronik. Begitu warga memilih, suara langsung terekam dan terhitung dalam sistem,” ujar Ade Afriandi.

Ia menuturkan, persiapan dilakukan secara intensif selama dua bulan melalui sosialisasi dan pelatihan kepada perangkat desa, penyelenggara, dan masyarakat. “Kami melakukan sosialisasi melalui media sosial, tatap muka, hingga pelatihan teknis empat kali. Hasilnya, masyarakat cukup cepat memahami mekanisme baru ini,” katanya. 

Read Entire Article
IDX | INEWS | SINDO | Okezone |